Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Masyarakat Diimbau Waspadai Penghimpunan Dana Masyarakat Berkedok Perdagangan Aset Kripto

Plt Kepala Bappebti Didid Noordiatmoko melakukan pertemuan audiensi dengan Asosiasi Fintech Indonesia (AFTECH), di ruang rapat Inspektorat Jenderal Kementerian Perdagangan, Jakarta beberapa waktu lalu.suaratani.com-ist 

SuaraTani.com – Jakarta| Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Badan Pengawas  Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) akan melakukan tindakan tegas terhadap entitas yang  melakukan penghimpunan dana masyarakat berkedok perdagangan aset kripto.   

Plt. Kepala Bappebti, Didid Noordiatmoko, mengatakan, tindakan tersebut dilakukakan untuk memberikan perlindungan dan mencegah potensi kerugian  masyarakat akibat pelanggaran terhadap ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

“Bappebti memperoleh informasi bahwa terdapat beberapa entitas yang marak menawarkan investasi perdagangan aset kripto tanpa memiliki persetujuan dari Bappebti. Setelah kami lakukan identifikasi, pengawasan, dan pengamatan, kami menemukan bahwa entitas tersebut menerapkan skema member get member untuk merekrut anggota baru,” terang Didid Noordiatmoko, dalam keterangan tertulis, Kamis (3/11/2022).

Menurut Didid, entitas tersebut memberikan janji keuntungan yang konsisten dan hampir tanpa kerugian dari trading yang dilakukan.  

Jika para anggota ingin mendapatkan keuntungan lebih, mereka harus merekrut anggota baru sebagai downline mereka. Sebagai imbalan, anggota yang merekrut anggota baru akan mendapatkan bonus generasi. 

Selain itu,anggota tersebut juga akan mendapatkan komisi dari keuntungan trading yang dilakukan anggota baru. Skema ini berlaku untuk beberapa generasi. 

“Para anggota dari entitas tersebut sangat gencar mempromosikan penawaran trading aset kripto yang  diikutinya melalui berbagi media sosial. Sehingga, pertumbuhan anggotanya sangat pesat. Mengingat jumlah anggota yang terus bertambah, maka kami melakukan tindakan tegas dengan menghentikan  kegiatan usahanya agar tidak semakin banyak masyarakat yang dirugikan,” jelas Didid.

Kepala Biro Peraturan Perundang-undangan dan Penindakan, Aldison, menerangkan, modus yang dilakukan entitas-entitas tersebut tidak hanya melalui trading aset kripto, namun juga melalui jual beli   aset kripto tertentu yang dilakukan di antara para anggota dengan iming-iming akan meningkatnya harga aset kripto tersebut di masa depan.

“Selain itu, ada penawaran investasi penambangan aset kripto atau mining menggunakan skema member get member dengan janji keuntungan tetap sesuai paket investasi yang dipilih,” jelas Aldison.

Modus penghimpunan dana masyarakat berkedok aset kripto, lanjut Aldison,saat ini  dilakukan dengan  cara sedemikian rupa yang dikemas dengan agama, kegiatan amal, kegiatan sosial, dan sebagainya. 

 Masyarakat awam tentu akan mudah terpengaruh untuk ikut dalam investasi jika penawaran dilakukan dengan cara tersebut.

Bappebti mengimbau, sebelum memutuskan untuk bertransaksi di bidang Perdagangan Berjangka Komoditi (PBK) dan/atau Perdagangan Fisik Aset Kripto (PFAK), masyarakat harus memahami terlebih dahulu terkait mekanisme transaksi, potensi keuntungan, dan risiko yang dihadapi. 

Pastikan juga legalitas perusahaan, apakah sudah terdaftar di Bappebti atau belum. Selanjutnya, jangan  mudah percaya dengan iming-iming keuntungan besar yang bisa diperoleh dalam waktu singkat. Perlu  diingat, pergerakan di PBK dan/atau PFAK sangat volatile, artinya dalam waktu singkat dapat mendapatkan keuntungan yang besar, namun potensi kerugiannya juga sangat besar (high risk, high return). 

“Jangan terbujuk jika ada yang menawarkan transaksi di bidang PBK dan/atau PFAK dengan janji bonus  atau  komisi  apabila  berhasil  merekrut  anggota  baru  sebagai downline, karena di bidang PBK dan/atau PFAK tidak dikenal istilah tersebut,” tutup Aldison. *(jasmin)