Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Ini Jenis Pupuk Alternatif yang Disediakan Petrokimia Gresik Pengganti Pupuk Bersubsisi

Pemupukan perdana pada penanaman demplot di Wonosobo menggunakan pupuk produk inovatif Petrokimia Gresik seperti  ZA Plus, Phosgreen, dan Petroganik Premium. suaratani.com - ist

SuaraTani.com – Gresik| Petrokimia Gresik telah menyediakan pupuk  ZA Plus,  Phosgreen, dan Petroganik Premium.

Ketersediaan pupuk itu sebagai substitusi alternatif bagi petani yang membutuhkan pupuk ZA, SP-36, dan Petroganik yang sekarang sudah tidak lagi masuk dalam skema subsidi. 

Petrokimia Gresik juga memiliki pilihan NPK Phonska Plus dan Urea nonsubsidi bagi petani yang jatah pupuk bersubsidinya sudah habis.

Atau bagi petani yang tidak mendapatkan jatah subsidi, karena tidak terdaftar dalam Elektronik  Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (e-RDKK) atau tidak memenuhi persyaratan mendapatkan pupuk bersubsidi sesuai ketentuan pemerintah.

Pupuk nonsubsidi Petrokimia Gresik kata Dwi Satriyo, memiliki kandungan lebih lengkap sesuai dengan yang dibutuhkan tanaman. 

“Dari sisi harga memang sedikit lebih tinggi dibandingkan pupuk subsidi, tapi hasil panen yang diperoleh petani bisa melimpah, sehingga pendapatan yang diperoleh juga lebih tinggi,” ujar Dwi Satriyo dalam keterangan resminya, Jumat (9/12/2022).

Sementara itu, Petrokimia Gresik tahun ini   mendapatkan   amanah penyaluran pupuk bersubsidi sebanyak 3,87   juta   ton atau 49% dari  total alokasi pupuk bersubsidi Pemerintah di tahun 2022, yaitu 7,77 juta ton.   

Jumlah yang menjadi tanggung jawab Petrokimia Gresik ini paling besar di antara anggota holding Pupuk Indonesia lainnya. 

“Hingga bulan Desember ini kami optimis dapat menuntaskan tanggung jawab ini hingga 100 persen.   Apalagi, akhir tahun ini banyak petani yang melakukan   pemupukan. Ini adalah komitmen Petrokimia Gresik dalam menjaga ketahanan pangan nasional,” ujar Dwi Satriyo.

Dwi Satriyo kembali menekankan bahwa Petrokimia   Gresik selalu siap mendukung ketercapaian ketahanan  pangan nasional, dengan menjaga ketersediaan pupuk bersubsidi sesuai regulasi dan pupuk nonsubsidi.  

Pupuk menjadi salah satu agro input yang sangat penting untuk meningkatkan produktivitas pertanian di tengah keterbatasan lahan pertanian di Indonesia.

Ia juga mengimbau kepada distributor dan kios pupuk bersubsidi untuk menyalurkan pupuk bersubsidi sesuai dengan ketentuan pemerintah. 

Apabila terdapat distributor dan kios yang tidak patuh pada aturan pemerintah, Petrokimia Gresik tidak segan untuk menghentikan kerjasama distribusi.

“Saya juga mengajak masyarakat untuk turut mengawasi penyaluran pupuk bersubsidi hingga di tangan petani. Kalau menemukan pelanggaran, masyarakat dapat langsung melaporkanya ke Aparat Penegak Hukum,” jelas Dwi Satriyo.

Guna memastikan penyaluran pupuk bersubsidi tepat sasaran, Petrokimia Gresik selama ini terus meningkatkan pengawasan distribusi melalui penerapan sejumlah sistem dan aplikasi digital.

Diantaranya Warehouse Management System (WMS) dan Sistem Scheduling Truk Online (SISTRO) agar distribusi pupuk dapat semakin cepat dan terpantau oleh system dengan semakin baik.

“Kami ingin memastikan proses distribusi di seluruh lini   yang menjadi tanggung jawab Petrokimia Gresik berjalan dengan baik dan sesuai prosedur,” sebutnya.  

Dengan digitalisasi sistem yang terintegrasi, diharapkan   dapat meminimalisasi potensi penyimpanga dalam   jaringan distribusi,” tutup Dwi Satriyo. * (junita sianturi)