Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

KKP Manfaatkan Aset Potensial Kembangkan SDM Kelautan dan Perikanan

Kepala BRSDM didampingi Kepala Pusat Pendidikan KP, Bambang Suprakto; Kepala Balai Besar Riset Sosial Ekonomi KP, Rudi Alek; dan Kepala Poltek KP Sidoarjo, melaksanakan tebar 800 ribu ekor benur di SLP Budidaya Air Payau dan Pusat Studi Mangrove Pulokerto, Pasuruan. sumber: kkp

SuaraTani.com - Pulokerto| Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM) mendorong pemanfaatan aset potensial untuk pengembangan sumber daya manusia kelautan dan perikanan. 

Salah satu aset tersebut adalah Stasiun Lapangan Praktik (SLP) Budidaya Air Payau dan Pusat Studi Mangrove Pulokerto, Pasuruan.

Kepala BRSDM I Nyoman Radiarta menyampaikan fasilitas yang dimiliki harus dapat menjadi penunjang kebutuhan praktik para peserta didik sebelum nantinya dihadapkan pada dunia kerja maupun dunia usaha.

Hal itu dikatakan I Nyoman di sela-sela peninjauannya ke Stasiun Lapangan Praktik (SLP) Budidaya Air Payau dan Pusat Studi Mangrove Pulokerto, Pasuruan, milik Politeknik Kelautan dan Perikanan (Poltek KP) Sidoarjo,

“Kita harus fokus memanfaatkan aset potensial yang dimiliki BRSDM. Seperti di SLP Budidaya Air Payau Poltek KP Sidoarjo, yang telah menerapkan konsep vokasi dan sangat selaras mendukung kegiatan Tridharma Perguruan Tinggi yaitu pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat,” terang Nyoman.

Pihaknya menilai kegiatan pendidikan dan pengajaran di SLP Budidaya Air Payau Pulokerto Poltek KP Sidoarjo diarahkan pada pemenuhan kebutuhan layanan praktik taruna/i yang disesuaikan dengan kurikulum pendidikan kompetensi budidaya udang dan ikan.  

Adanya fasilitas tersebut diharapkan dapat memberikan tambahan pengetahuan akademik dan psikomotorik bagi taruna/i Poltek KP Sidoarjo.

Kegiatan penelitian kata dia, diarahkan pada upaya mendukung pengembangan dan inovasi teknologi serta berperan membantu memecahkan berbagai permasalahan teknis kegiatan budidaya perikanan khususnya dalam kegiatan pembesaran udang dan ikan. 

Hasil penelitian yang dilakukan diharapkan dapat meningkatkan produktifitas tambak dan kelangsungan usaha budidaya. Hasil inovasi dari kegiatan penelitian juga diharap dapat tingkatkan profesionalisme dosen dan kompetensi taruna/i.

Sementara itu kegiatan pengabdian masyarakat diarahkan pada upaya untuk membantu masyarakat dalam mendapatkan informasi, pelatihan, bimbingan teknis, penyuluhan,  magang dan kegiatan lainnya yang melibatkan pihak terkait dalam mendukung kemajuan dunia perikanan.

Untuk itu, sebagai UPT BRSDM yang telah berpredikat Badan Layanan Umum (BLU), Nyoman mendorong Poltek KP Sidoarjo dapat berinovasi mengembangkan pemanfaatan aset yang dimiliki secara maksimal.

Di lahan seluas 22,5 hektare ini, Nyoman berharap, SLP Budidaya Air Payau Pulokerto, harus memiliki konsep yang mampu meningkatkan potensi aset serta mengoptimalkan penerimaan negara yang berasal dari PNBP. 

Tak hanya dikembangkan untuk tambak udang intensif, aset ini juga dapat dijadikan sebagai lokasi ekowisata. 

"Tambak silvofishery yang juga menjadi Pusat Studi Mangrove ini juga diharapkan dapat dikembangkan unuk menarik minat masyarakat sebagai pusat edukasi, penelitian, konservasi dan ekowisata mangrove, serta dikembangkan sebagai Smart Fisheries Village berbasis UPT,” harap Nyoman.

Tentunya aset potensial yang dimiliki tidak akan dapat termanfaatkan dengan baik tanpa dukungan SDM yang andal dan kompeten. 

Sebagaimana arahan Menteri Trenggono, di Tahun 2023, penerimaan peserta didik seluruh satuan pendidikan KP, 100 persen akan diberikan kepada anak pelaku utama KP, di mana sebelumnya hanya diberikan porsi sebesar 55%.

Khusus di BLU Politeknik KP Sidoarjo, akan diberikan proporsi sebesar 80% untuk jalur umum dan 20% untuk anak pelaku utama untuk mendukung predikat  BLU tersebut.  

"Kita juga harus melakukan pemetaan, dengan memberikan kesempatan kepada siswa/i berprestasi, khususnya anak pelaku utama, untuk melanjutkan studinya Poltek KP Sidaorjo,” jelas Nyoman.

Tak hanya dimanfaatkan oleh taruna/i, Nyoman juga berharap SLP Budidaya Air Payau Pulokerto Poltek KP Sidoarjo dapat dimanfaatkan para penyuluh perikanan karena selaras dengan transformasi BRSDM ke depan, yang memiliki empat fungsi utama, yaitu pendidikan, pelatihan, penyuluhan, dan pengembangan kompetensi.

Kepala Poltek KP Sidoarjo, I Gusti Putu Gede Rumayasa, dalam laporannya menyatakan bahwa SLP BAP Pulokerto sebagai salah satu unit bisnis utama terus melakukan upaya perbaikan baik dari sisi input, proses maupun output.

Hal ini guna mendukung penerapan PK-BLU pada Politeknik KP Sidoarjo. Upaya perbaikan dan peningkatan hasil produksi di SLP BAP Pulokerto terus dilakukan terutama pada komoditas udang vanname. 

Hal tersebut dilakukan mengingat trend positif terhadap permintaan dan harga udang vannamei cenderung mengalami kenaikan pada tiap tahunnya serta merupakan komoditas utama ekspor perikanan Indonesia.

Mengingat pentingnya komoditas udang vannamei dalam ekspor perikanan Indonesia, maka kajian inovasi secara komprehensif pada aspek produksi terus diupayakan Politeknik KP Sidoarjo terutama di SLP BAP Pulokerto.

Dalam kesempatan tersebut, Kepala BRSDM didampingi Kepala Pusat Pendidikan KP, Bambang Suprakto; Kepala Balai Besar Riset Sosial Ekonomi KP, Rudi Alek; dan Kepala Poltek KP Sidoarjo, melaksanakan tebar 800 ribu ekor benur serta meninjau sarpras mess taruna, berdiskusi dengan taruna/i Poltek KP Sidoarjo. * (putri)