Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

November 2022, Sumut Alami Deflasi 0,13%

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumut, Nurul Hasanudin, saat memaparkan inflasi November, Kamis (1/12/2022).suaratani.com-ist

SuaraTani.com – Medan| inflasi year on year (yoy) gabungan lima kota di Sumatera Utara (Sumut), yakni Sibolga, Pematangsiantar, Medan, Padangsidimpuan, dan Gunungsitoli sebesar 5,03% dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 111,10. 

Dari lima kota IHK di Sumut, inflasi yoy tertinggi terjadi di Padangsidimpuan sebesar 6,10% dengan IHK sebesar 114,91 dan terendah terjadi di Gunungsitoli sebesar 4,52% dengan IHK sebesar 112,63.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumut, Nurul Hasanudin, mengatakan, inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya seluruh indeks harga kelompok pengeluaran, yaitu kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 3,93%; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 4,98%; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 1,57%; kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 6,00%; kelompok kesehatan sebesar 1,89%; kelompok transportasi sebesar 18,45%; kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,11%; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 7,18%.

“Kemudian kelompok pendidikan sebesar 0,56%; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 4,46%; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 7,81%,” ujar Nurul Hasanudin di Medan, Kamis (1/12/2022).

Dikatakannya, jika dilihat secara komoditas, maka komoditas utama penyumbang inflasi yoy pada November 2022, antara lain bensin, angkutan udara, rokok kretek filter, beras, angkutan dalam kota, bahan bakar rumah tangga, dan ikan dencis.

“Sementara komoditas yang memberikan andil deflasi yoy, antara lain cabai merah, minyak goreng, bawang putih, cabai rawit, tauge/kecambah, daging babi, bayam, dan brokoli,” kata Hasan, panggilan akrabnya.

Sementara untuk tingkat inflasi month to month (mtm), Sumut di bulan November 2022 tercatat mengalami  deflasi sebesar 0,13%  dan tingkat inflasi year to date (ytd) November 2022 sebesar 4,55%.

Adapun beberapa komoditas yang dominan memberikan andil inflasi mtm pada November 2022, antara lain daging ayam ras, minyak goreng, rokok kretek filter, sawi hijau, telur ayam ras, jeruk, emas perhiasan, bayam, kacang panjang, tomat, sabun detergen bubuk/cair, sabun cair/ cuci piring, pasta gigi, beras, dan sabun mandi cair. 

“Sementara komoditas yang memberikan andil deflasi mtm, antara lain cabai merah, bawang merah, ikan dencis, angkutan udara, ikan tongkol/ambu-ambu, cabai rawit, dan cabai hijau,” pungkasnya. *(ika)