Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Ekspor Sabut Kelapa dari Sumut ke China Alami Kenaikan, Capai 448.570 Kg

Sepanjang tahun 2022, ekspor sabut kelapa atau serabut kelapa dari Provinsi Sumatera Utara (Sumut) mencapai 448.570 kilogram (kg). suaratani.com - ist

SuaraTani.com - Medan| Sepanjang tahun 2022, ekspor sabut kelapa atau serabut kelapa dari Provinsi Sumatera Utara (Sumut) mencapai 448.570 kilogram (kg). Dengan nilai ekspornya berkisar Rp984.982.442. 

Sementara di tahun 2021, ekspor sabut kelapa dari Pelabuhan Belawan jumlahnya mencapai 268.965 kg dengan nilai barang yang diperoleh berkisar Rp690.264.333. 

Kepala Balai Besar Karantina Pertanian (BBKP) Belawan, Andi PM Yusmanto AM kepada wartawan, Kamis (12/1/2023) di Medan, mengatakan, sabut kelapa itu dikirim ke negara China. 

“Itulah ekspor sabut kelapa dari Sumatera Utara yang difasilitasi Balai Besar Karantina Pertanian (BBKP) Belawan ke China,” ujar Andi.

Dikatakannya, ekspor sabut kelapa itu mengalami kenaikan yang signifikan dibanding ekspor sabut kelapa tahun 2021. 

 “Jadi dari segi volume, ekspor sabut kelapa tahun 2022 mengalami kenaikan yang persentase kenaikannya hampir seratus persen. Dari 268.965 kg tahun 2021 menjadi 448.570 kg tahun 2022,” kata Andi.

Namun dari segi frekuensi pengiriman barang, kata Andi, di tahun 2021, itu dilakukan sebanyak 7 kali. Sementara tahun 2022, frekuensi pengiriman atau ekspor dilakukan enam kali.

“Enam kali tapi sekali kirim jumlahnya mencapai 58 ton lebih sampai 115 ton. Sementara tahun 2021, volume pengiriman, rata-rata di bawan 50 ton. Itu artinya, permintaan sabut kelapa tahun 2022 cukup tinggi,” ujarnya.

Di China, lanjut Andi, dari informasi yang mereka terima sabut kelapa itu antara lain untuk dijadikan jok mobil, jok kursi, dan tali kapal.

“Untuk daerah perajin sabut kelapa di Sumut menurut Andi, masih dari Kabupaten Langkat. Jadi, sabut kelapa yang diekspor ke China itu diproduksi dari Kabupaten Langkat,” ucapnya.

Dilihat dari persentase kenaikan volume barang yang dikirim mengalami kenaikan, Andi optimis tahun 2023 ekspor sabut kelapa ini juga meningkat.

Apalagi pandemi covid-19 sudah tidak lagi menjadi kendala besar dalam pengiriman produk-produk pertanian ke luar negeri. 

Dan, pemerintah juga sudah mencabut Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masayarakat (PPKM) menjelang akhir tahun 2022 lalu.

“Harapan kita seperti itu, geliat ekspor produk-produk pertanian dari Sumatera Utara naik, naik dan naik terus sepanjang tahun 2023 ini,” jelas Andi.

Andi juga menjelaskan, dalam mendukung kegiatan ekspor pertanian di Sumut, pihaknya melakukan pendampingan dan pembinaan kepada para eksportir baik perusahaan maupun individu.

Pendampingan itu untuk memastikan persyaratan ekspor sudah sesuai dengan Negara tujuan atau belum. 

“Di samping untuk memastikan ketersediaan bahan baku sehingga ekspor bisa dilakukan secara berkesinambungan,” ucap Andi. * (junita sianturi)