Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Kemenkeu Resmikan Desa Devisa Klaster Kopi Bener Meriah

Ilustrasi. Biji kopi mentah. Direktur Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan (Kemenkeu) meresmikan Desa Devisa Klaster Kopi, Rabu (11/1/2023). suaratani.com - ist

SuaraTani.com - Jakarta| Direktur Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan (Kemenkeu) meresmikan Desa Devisa Klaster Kopi, Rabu (11/1/2023). 

Peresmian tersebut dihadiri Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Aceh, Pj. Bupati Bener Meriah, Pj Bupati Aceh Tengah, Perwakilan Bank Syariah Indonesia Regional I Aceh.

Direktur Pelaksana Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI), Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Kekayaan Negara, Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Aceh.

Kemudian, Perwakilan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Aceh, dan Perwakilan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Aceh.

Pengembangan Desa Devisa di Kabupaten Bener Meriah ini merupakan hasil sinergi antara Pemerintah Aceh, LPEI, Kementerian Keuangan Satu Aceh, Pemkab Bener Meriah serta Bank Syariah Indonesia dengan 125 petani kopi dari 5 desa di Kabupaten Bener Meriah. 

Kelima desa tersebut adalah Desa Sedie Jadi, Waq Pondok Sayur, Panji Mulia 1, Bale Redelong dan Desa Kute Lintang. Kopi yang dihasilkan adalah kopi Arabika (Coffea benghalensis) varietas Gayo. 

Para petani kopi ini tergabung di dalam Koperasi Panca Gayo Coffee yang juga merupakan hasil dari pendampingan kolaborasi Kanwil DJKN Aceh dan Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Bener Meriah yang bertujuan sebagai sentra produksi kopi.

“Kami harap pendampingan dan dukungan dari LPEI bisa mendorong kualitas produksi kopi gayo yang sudah sangat mendunia ini semakin lebih baik lagi dan menghasilkan kualitas terbaiknya sehingga bisa berdaya saing global dengan komoditas kopi yang berasal dari negara lain,” ujar Direktur Jenderal (Dirjen) Kekayaan Negara, Rionald Silaban.

Selain itu, Rio juga mengapresiasi seluruh pihak yang terlibat dan berharap peresmian Desa Devisa ini dapat menjadi bahan bakar semangat yang lebih besar lagi bagi para pihak untuk menciptakan sinergi.

Sinergi dalam rangka meningkatkan kesejahteraan dan pendapatan penggiat usaha/petani kopi, sehingga mampu berkontribusi dalam peningkatan ekspor dan pendapatan devisa yang berkelanjutan.

Di samping itu, Direktur Pelaksana Bidang Keuangan dan Operasional LPEI Agus Windiarto menyampaikan LPEI sebagai Special Mission Vehicle (SMV) Kementerian Keuangan RI mempunyai tekad yang kuat untuk komoditas primadona bener meriah itu menembus pasar ekspor.

”Melalui program Desa Devisa, LPEI akan memberikan pelatihan dan pendampingan kepada petani kopi dan koperasi pendamping di Kabupaten Bener Meriah. Tujuannya, untuk meningkatkan kapasitas dan daya saing sehingga membawa produk unggulan lokal yang mendunia.” ujarnya.

Di kesempatan yang sama, Bupati Bener Meriah, Haili Yoga, sangat mengapresiasi kehadiran Dirjen Kekayaan Negara dan dukungan dari Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) melalui Kantor Wilayah DJKN Aceh beserta seluruh jajaran Kemenkeu  di Aceh, LPEI, Bank Syariah Indonesia (BSI), dan Bank Aceh.

Dalam upaya pemberdayaan masyarakat desa khususnya di Kabupaten Bener Meriah. Haili berharap, kolaborasi ini bukan menjadi yang terakhir melainkan dapat menjadi program yang berkelanjutan.

Harapan senada juga disampaikan Pemerintah Provinsi Aceh, melalui Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Ir. Mawardi. 

Ia berharap, kolaborasi melalui desa devisa ini dapat mendorong terwujudnya sistem pembinaan yang terpadu mulai dari produksi sampai dengan pemasaran. 

Dengan begitu diharapkan hasil komoditas kopi dari Aceh dapat meningkat terutama dari segi kualitasnya. * (desi)