Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

F1H20 Lebih Banyak Berikan Manfaat Ekonomi untuk Parapat

Keramaian warga yang menyaksikan perhelatan F1H20 di Balige, 24-26 Februari 2023.suaratani.com-ist

SuaraTani.com – Toba| Perhelatan F1H2O di Balige, diperkirakan justru berpeluang lebih banyak memberikan manfaat ekonomi bagi Parapat dan sekitarnya. 

Hal ini menurut pemerhati ekonomi Sumatera Utara (Sumut), Gunawan Benjamin, berdasarkan hasil pantauan sementara di lapangan, yang mencatat ada banyak wisatawan yang justru lebih memilih akomodasi tempat tinggal di wilayah Parapat. 

Jumlahnya menurut Gunawan memang sulit untuk dipastikan, namun dari hasil penghitungan kapasitas parkir kendaraan roda empat di wilayah Balige, ia memperkirakan ada sekitar 2.100 hingga 2.500 wisatawan yang memanfaatkan areal parkir tersebut. 

Dimana parkir kendaraan roda empat itu pada saat acara usai, banyak yang keluar dari wilayah Balige. Belum termasuk menghitung jumlah kendaraan roda empat yang memilih parkir di tempat lain. Dan jumlahnya juga belum menghitung wisatawan yang parkir untuk kendaraan roda dua.

“Jadi kalau estimasinya wisatawan yang hadir di Balige itu berkisar 25 ribu orang, maka ada kemungkinan setengahnya itu (40% - 50%) justru wisatawan yang  datang dari luar Balige,” kata Gunawan, Minggu (26/2/2023). 

Selain itu kata Gunawan, dari beberapa responden yang diwawancara, banyak yang memilih alternatif menginap di Parapat, karena Parapat merupakan destinasi wisata yang paling dikenal selama ini. 

Selain itu, kesulitan dalam mendapatkan penginapan di Balige sebelumnya juga turut memicu wisatawan memilih tempat di luar Balige.

Jadi menghitung perputaran uang karena hajatan F1H2O tidaklah bisa sepenuhnya dengan melihat perputaran uang yang ada di Balige saja. 

Karena hajatan ini juga memberikan dampak rentetan terhadap konsumsi wisatawan di wilayah lainnya. Bahkan ada potensi dimana konsumsi wisatan di wilayah lain lebih tinggi dibandingkan dengan wilayah Balige.

Dengan pertimbangan bahwa wisatawan tersebut justru banyak menghabiskan uang di malam hari. Terlebih wilayah Parapat masih lebih baik dalam menarik minat wisatawan untuk membelanjakan uangnya, dibandingkan dengan wilayah Balige. 

Dengan waktu tempuh sekitar 90 menit antara parapat dan Balige, maka wisatawan yang juga memanfaatkan ajang F1H2O sebagai salah satu alasan berwisata, memiliki kecenderungan untuk memilih tempat yang lebih representatif.

Jadi kalaupun nantinya didapat gambaran pengeluaran ataupun perputaran uang di Balige, Gunawan menilai tidak akan mencerminkan kondisi perputaran uang yang sebenarnya. 

“Bahkan jumlahnya bisa saja lebih kecil dibandingkan dengan perputarannya di luar wilayah Balige sekalipun perhitungan angkanya ditarik sejak kedatangan para atlet di Balige. Saya menilai perputarannya masih tetap lebih besar di Parapat,” pungkasnya. *(ika)