Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

2022, Tingkat Kemiskinan di Medan Turun 3,24%

Wakil Wali Kota Medan, Aulia Rachman, saat menyampaikan Pengantar Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Wali Kota Tahun Anggaran 2022 dalam Sidang Paripurna DPRD Kota Medan, Selasa (21/3/2023) di gedung DPRD Kota Medan.suaratani.com-ist

SuaraTani.com – Medan| Tingkat kemiskinan di Kota Medan pada tahun 2022  tercatat sebesar 8,07%, atay turun 3,24% dibandingkan tahun 2021. 

Penurunan juga terjadi pada tingkat pengangguran terbuka (TPT), yang pada tahun 2022 sebesar 8,89% atau turun 1,92% dibanding tahun 2021.  

Demikian disampaikan Wali Kota Medan, Bobby Nasution diwakili Wakil Wali Kota Medan, Aulia Rachman, saat menyampaikan Pengantar Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Wali Kota Tahun Anggaran 2022 dalam Sidang Paripurna DPRD Kota Medan, Selasa (21/3/2023) di gedung DPRD Kota Medan. 

Sidang paripurna ini dipimpin Ketua DPRD Kota Medan, Hasyim, dan  diikuti seluruh anggota dewan serta dihadiri Sekda Wiriya Alrahman dan para pimpinan perangkat daerah di lingkungan Pemko Medan.

Aulia Rachman menyebutkan, penanganan kemiskinan harus dilakukan secara terpadu dan melibatkan unsur pemerintah baik pemerintah pusat, Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, maupun pemerintah kabupaten/kota sekitar. 

Pemko Medan, lanjutnya, terus berupaya melakukan penanganan kemiskinan diantaranya melalui program Universal Health Coverage (UHC) Jaminan Kesehatan Medan Berkah (JKMB) sebagai wujud peningkatan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, pendidikan melalui program BSM kepada 40 ribu siswa SD dan SMP, baik negeri maupun swasta, bantuan sosial untuk warga terdampak kenaikan harga BBM.

“Serta pembangunan infrastruktur kota untuk mengentaskan kemiskinan bagi warga Medan,” kata Aulia.

Aulia Rachman melanjutkan, Pemko Medan melakukan berbagai program dan kegiatan serta kerjasama dengan berbagai pihak dalam upaya mengatasi permasalahan pengangguran, seperti pelatihan dan sertifikasi gratis pencari kerja serta upaya menciptakan lapangan kerja baru, mempermudah perizinan, dan pengembangan UMKM.

Selain tingkat kemiskinan dan tingkat pengangguran terbuka, Wakil Wali Kota juga memaparkan tentang indeks pembangunan manusia (IPM), laju pertumbuhan ekonomi (LPE), dan indeks gini (Gini Rasio) Kota Medan Tahun 2022 sebagai gambaran pencapaian visi dan pelaksanaan misi serta penyelenggaraan pemerintahan daerah tahun 2022.

Terkait IPM, Aulia Rachman mengungkapkan, 3 komponen IPM Kota Medan Tahun 2022, yakni Indeks Harapan Hidup, Indeks Pengetahuan dan Indeks Pengeluaran, menunjukkan kecenderungan perkembangan yang semakin baik. 

Hal ini berpengaruh pada capaian IPM Kota Medan pada 2022 yakni sebesar 81,76 poin, naik 0,68 poin dari tahun 2021.

Dia juga menyebutkan, LPE Kota Medan Tahun 2022 sebesar 4,71%, mengalami perkembangan yang sangat signifikan dibandingkan pertumbuhan ekonomi tahun 2021 sebesar 2,62%.

Sedangkan gambaran tingkat ketimpangan pendapatan secara menyeluruh di Kota Medan tahun 2022 bisa dilihat dari besaran indikator Indeks Gini (Gini Rasio). 

Pada tahun 2022, sebut Aulia Rachman, Indeks Gini mencapai 0,399% atau turun 0,75% dari tahun 2021.

Pada tahun 2022, sebutnya, Pemko Medan telah berupaya menyelenggarakan desentralisasi urusan pemerintahan daerah dengan sebaik mungkin. Pencapaian keberhasilan penyelenggaraan pemerintahan ini pun mendapatkan apresiasi positif, antara lain opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Republik Indonesia, penghargaan Anugerah Layanan Investasi (ALI) dari Kementerian Investasi/BKPM, Penghargaan Smart City dari Kementerian Kominfo, dan Penghargaan Adipura Tahun dari Kementerian Lingkungan Hidup.

Pada bagian akhir penyampaian Pengantar Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Wali Kota Tahun 2022 itu, Aulia Rachman berharap pimpinan dan anggota dewan berkenan mempelajari dan mendalami lebih lanjut isi laporan keterangan pertanggungjawaban wali kota ini.

“Saran, masukan dan rekomendasi yang disampaikan nantinya oleh dewan yang terhormat, merupakan catatan-catatan strategis yang dapat dijadikan masukan perbaikan kinerja oleh pemerintah Kota Medan dan kita semua pada masa yang akan datang,” pungkasnya. *(wulandari).