Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Akhir Pekan, IHSG dan Rupiah Masih Tertekan

Kinerja IHSG di perdagangan akhir pekan mengalami tekanan.suaratani.com-ist

SuaraTani.com – Medan| Keputusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat yang memerintahkan Komisi Pemilihan Umum menunda Pemilu hingga tahun 2025 memberikan kekhawatiran tersendiri bagi pelaku pasar. 

Meskipun sulit untuk dipastikan berapa besar pengaruh keputusan tersebut terhadap pasar keuangan, karena pada dasarnya pelaku pasar sangat mengkhawatirkan ketidakstabilan politik terlebih menjelang tahun Pemilu 2024.

Pelaku pasar pada umumnya cenderung memilih sikap wait and see disaat akan digelar perhelatan Pemilu. 

Analis Keuangan Sumatera Utara (Sumut), Gunawan Benjamin, mengatakan, saat ini situasinya menghangat sejak keputusan tersebut, dimana  Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) maupun rupiah pada perdagangan akhir pekan ini mengalami koreksi. 

“IHSG pada sesi perdagangan pertama sempat menguat, tetapi akhrinya harus ditutup melemah 0.64% di level 6.813,64, sementara kinerja mata uang rupiah ditransaksikan di kisaran level 15.300 per US dolarnya” ujar Gunawan Benjamin di Medan, Jumat (3/3/2023). 

Selain faktor internal, kinerja pasar keuangan juga masih dipengaruhi faktor eksternal, teruama terkait sejumlah pernyataan Gubernur Bank Sentral AS masih memberikan indikasi kenaikan bunga acuan pada bulan Maret ini, yang kemungkinan naik berkisar 25 basis poin.

Sejauh ini, kemungkinan kenaikan bunga acuan bisa mencapai 6% dalam skenario yang paling tinggi, dan hal tersebut meskipun secara eksplisit tidak disebutkan oleh pejabat The FED. 

“Akan tetapi saya menilai The FED masih tetap berpeluang untuk menaikkan bunga acuan hingga ke level 6% nantinya. Seiring dengan masih tingginya inflasi serta kuatnya data ketenaga kerjaan,” katanya.

Pada dasarnya kata Gunawan, kinerja pasar keuangan di pekan ini memang sedari awal diprediksikan akan mengalami tekanan seiring dengan buruknya sejumlah sentimen eksternal. 

“Namun disisi lain keputusan untuk menunda Pemilu menambah kekuatiran pasar,” tambahnya.

Berbeda dengan IHSG dan rupiah, harga emas mengalami penguatan pada perdagangan akhir pekan ini di level US$1.845 per ons troynya. 

Harga emas berbalik seiring dengan tanda-tanda dimana kenaikan bunga acuan akan berhenti sudah mulai terlihat. Pada perdagangan akhir pekan ini, harga emas ditransaksikan naik dikisaran harga Rp910 ribu per gramnya. *(ika)