Papan penunjuk kinerja IHSG. Di akhir pekan, kinerja IHSG mengalami tekanan.suaratani.com-istSuaraTani.com – Medan| Kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali mengalami tekanan di akhir pekan yang ditunjukkan dengan ditutup melemah tipis 0.05% di level 6.805,28.
Meksipun melemah, namun IHSG terpantau mengalami penguatan dalam perdagangan sepekan terakhir, terlebih jika dibandingkan pada perdagangan akhir pekan sebelumnya, dimana IHSG ditutup di level 7.762,25.
IHSG belakangan ini mengalami pukulan yang cukup berat seiring dengan kabar kebangkrutan bank di Amerika Serikat dan Eropa.
“Tetapi dengan meredanya kabar kebangkrutan perbankan belakangan ini melongggarkan tekanan pasar, yang membuat IHSG berbalik dalam tren positif, meski belum terlepas dari tekanan,” ujar Analis Keuangan Sumatera Utara (Sumut), Gunawan Benjamin di Medan, Jumat (31/3/2023).
Sementara itu, kinerja mata uang rupiah disebutkan Gunawan juga mengalami penguatan selama sepekan perdagangan terakhir.
Rupiah ditransaksikan dikisaran level 14.990 pada perdagangan sore. Spekulasi kemungkinan The FED akan menghentikan kenaikan bunga acuan atau kemungkinan penurunan bunga acuan, memicu pelemahan dolar Amerika Serikat.
Meski denikian, kabar kebangkrutan perbankan sejauh ini masih menghantui pergerakan pasar keuangan di tanah air.
Kabar terkait kemungkinan dampak sistemik yang diakibatkan oleh krisis perbankan saat ini, masih akan menjadi isu besar di tahun ini dan tahun depan.
“Karena dampak dari kenaikan bunga acuan pada dasarnya masih akan memberikan tekanan pada pasar keuangan masupu skektor rill yang cukup potensial memicu terjadinya krisis yang meluas,” terangnya.
Di sisi lain, harga emas pada akhir pekan diperdagangkan sedikit melemah di level US$1.979 per ons troy.
Harga emas terpantau tidak banyak berubah dibandingkan dengan kinerjanya di akhir pekan lalu di kisaran US$1.985 per ons troy. Harga emas belakangan ini sangat diuntungkan dengan kabar kebangkrutan perbankan belakangan ini.
Dan emas masih memiliki kekuatan untuk terus mengauat, seiring dengan spekulasi bahwa Bank Sentral AS diperkirakan merubah sikapnya setelah terjadi kebangkrutan perbankan di AS.
Meskipun sejauh ini The FED masih bernada hawkish. Akan tetapi The FED diproyeksikan tidak lama lagi akan berhenti menaikkan bunga acuannya.
“Jika dirupiahkan, harga emas saat ini ditransaksikan di harga 956 ribu per gram. Dan saya memperkirakan emas masih sangat berpeluang menembus level psikologis US$2.000 per ons troy. Dan masih angat berpeluang untuk menciptakan rekor baru dalam jangka pendek,” pungkasnya. *(ika)
