Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Jelang Ramadan, Petrokimia Gresik Pastikan Stok Pupuk Bersubsidi Tersedia

Seorang pekerja memantau ketersediaan stok pupuk di gudang. Jelang ramadan, Petrokimia Gresik menyiapkan stok pupuk 2 kali lipat dari kewajiban yang ditetapkan.suaratani.com-ist

SuaraTani.com – Gresik| Petrokimia Gresik menyiapkan stok pupuk bersubsidi sebanyak 294.466 ton, untuk memenuhi kebutuhan jelang ramadan. 

Angka per tanggal 10 Maret ini 2 kali lipat lebih atau 215% dari ketentuan minimum Pemerintah sebanyak 136.606 ton.

Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo, mengatakan, awal musim tanam April-September bersamaan dengan puasa Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri. Biasanya petani menggarap lahannya lebih awal.

"Jadi stok pupuk bersubsidi yang menjadi tanggung jawab Petrokimia Gresik cukup untuk kebutuhan petani selama beberapa waktu ke depan sesuai ketentuan Pemerintah," kata Dwi Satriyo, Jumat (10/3/2023).

Dwi Satriyo menyebutkan, stok terdiri dari pupuk NPK dan Urea sesuai dengan Permentan (Peraturan Menteri Pertanian) Nomor 10 Tahun 2022. Yang mengalokasikan pupuk bersubsidi hanya untuk Urea dan NPK saja.

"Untuk stok NPK saat ini sebanyak 258.739 ton, dan Urea 35.727 ton. Pupuk tersebut saat ini berada di gudang lini III," jelas Dwi Satriyo.

Diatakannya, setiap pekannya Petrokimia Gresik menyediakan pupuk bersubsidi di atas ketentuan minimum Pemerintah, termasuk pasca Lebaran nanti.

"Tapi di momen tertentu kami menyiapkan jauh di atas ketentuan tersebut untuk mengantisipasi kebutuhan petani yang tinggi," imbuhnya.

Pupuk bersubsidi, lanjut Dwi Satriyo, hanya disalurkan kepada petani yang berhak sesuai kriteria dari Permentan 10/2023. Adapun syarat untuk mendapat pupuk bersubsidi adalah wajib tergabung dalam kelompok tani.

Kemudian, terdaftar dalam Sistem Informasi Manajemen Penyuluh Pertanian (SIMLUHTAN), serta menggarap lahan maksimal dua hektare.

Regulasi tersebut juga memfokuskan pupuk bersubsidi hanya untuk sembilan komoditas strategis. Yaitu padi, jagung, kedelai, cabai, bawang merah, bawang putih, kopi, tebu, dan kakao.

Hingga awal Maret ini, Petrokimia Gresik telah menyalurkan pupuk bersubsidi sebanyak 635.447 ton. Rinciannya NPK 478.520 ton untuk wilayah yang tersebar di seluruh Indonesia, serta Urea 156.927 ton.

Angka tersebut sebesar 82,6% dari alokasi pupuk bersubsidi yang menjadi amanah Petrokimia Gresik selama bulan Januari-Maret 2023.

Di level nasional, kata dia, Pupuk Indonesia juga telah menyalurkan pupuk bersubsidi sebesar 1,42 juta ton dari Januari hingga 8 Maret 2023. Jumlah ini setara dengan 79,6% dari alokasi sampai dengan Maret 2023 sebesar 2,23 juta ton.

Secara nasional lanjut Dwi Satriyo, Petrokimia Gresik mendapatkan tanggung jawab penyaluran pupuk bersubsidi

sebesar 3.123.354 ton. JUmlah itu hampir 40 persen dari total alokasi pupuk bersubsidi yang dialokasikan Pemerintah.

Rinciannya Urea 713.292 ton dan NPK 2.410.062 ton. Alokasi penyaluran pupuk bersubsidi NPK yang diamanahkan kepada Petrokimia Gresik paling banyak di antara anggota holding Pupuk Indonesia lainnya.

Khusus total target produksi NPK dan Urea Petrokimia Gresik di tahun 2023 kata Dwi, sebesar 3.635.800 ton. Dengan rincian Urea 975.800 ton dan NPK 2.660.000.

"Tentu dalam pelaksanannya Petrokimia Gresik menomorsatukan penyaluran pupuk bersubsidi dalam rangka menjaga ketahanan pangan nasional. Baru selebihnya untuk produk komersial," ujar Dwi 

Sebagai informasi total alokasi pupuk bersubsidi yang ditetapkan pemerintah pada tahun 2023 sebesar 7,85 juta ton. Yaitu, pupuk Urea 4,64 juta ton dan NPK 3,21 juta ton.

Sementara rencana produksi Pupuk Indonesia pada tahun 2023 sebesar 12,3 juta ton, baik pupuk bersubsidi maupun pupuk nonsubsidi.

Selain itu kapasitas produksi Pupuk Indonesia keseluruhan tahun ini juga mendapatkan tambahan sebesar 500 ribu ton. 

Yakni melalui Pabrik NPK Pupuk Iskandar Muda yang dilicensori oleh Petrokimia Gresik dan diresmikan oleh Presiden RI Februari 2023.

"Petrokimia Gresik bersama anggota holding Pupuk Indonesia lainnya siap menjalankan amanah penyaluran pupuk bersubsidi sesuai dengan regulasi untuk ketahanan pangan nasional serta kesejahteraan petani," tutupnya. *(junita sianturi)