Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Pengendalian Inflasi di Tahun Ini Cukup Sulit

Seorang pedagang ayam menyiapkan daging ayam pesanan pelanggan. Di tahun ini, Sumut akan mengalami kesulitan dalam mengendalikan inflasi.suaratani.com-ist

SuaraTani.com – Medan| Laju inflasi Sumatra Utara pada bulan Februari secara bulanan negatif atau deflasi sebesar 0.31%. 

Meski demikian, sejauh ini inflasi masih sulit untuk dijinakkan, karena inflasi tahunan atau year on year (yoy), inflasi Sumut sudah mencapai 5,88%. 

Hal ini menurut pemerhati ekonomi Sumut, Gunawan Benjamin membuat tugas pengendalian inflasi sepanjang tahun 2023 menjadi lebih sulit, karena di bulan Januari, Sumut sudah mengalami inflasi sebesar 0,91%.

“Meskipun saya bahwa laju inflasi di Sumut masih akan sesuai dengan target atas BI di angka 3% plus 1%,” ujar Gunawan Benjamin di Medan, Rabu (1/3/2023).

Gunawan menyebutkan, di tahun ini ada beberapa tantangan yang dihadapi Sumut dalam pengendalian inflasi. 

Tantangan yang sudah terlihat di depan mata adalah musim kemarau yang akan membuat produktifitas tanaman pangan berpeluang turun. Tentunya akan mendorong penurunan stok dan sangat berpeluang memicu terjadinya kenaikan harga.

Selanjutnya adalah mahalnya biaya input produksi. Hal ini dipicu oleh kenaikan harga pupuk sebelumnya, sehingga harga kebutuhan pangan produksi petani cenderung bertahan di harga mahal. Dan sulit diharapkan bisa turun di tahun 2023 ini. 

“Dan bukan tidak mungkin biaya input produksi bisa mengalami kenaikan di luar kenaikan harga pupuk,” katanya.

Dengan laju tekanan inflasi yang terbilang tinggi di tahun 2022, dan inflasi juga masih terus bertahan tinggi di awal tahun ini 5.88% secara YoY, maka petani pada dasarnya mengkhawatirkan kenaikan biaya produksi lainnya seperti upah buruh tanam, upah traktor atau olah lahan, hingga upah panen.

Tantangan selanjutnya adalah masih ada ancaman kenaikan harga BBM di tahun 2023. Setelah China tidak lagi memberlakukan lockdown, dikuatirkan tren harga minyak dunia naik, dikarenakan demand yang cukup tinggi akibat aktifitas ekonomi yang kembali menggeliat. Nah itu adalah tantangan besar pengendalian inflasi di tahun ini.

Di luar itu, ada ancaman lain yang sifatnya sulit untuk diprediksikan. Salah satunya adalah dampak perang terhadap instabilitas ekonomi global. 

Sejauh ini memang belum begitu memberikan perubahan baru atau tantangan baru bagi pengendalian harga. Akan tetapi yang menjadi persoalan adalah perang masih berlanjut dengan eskalasi yang kian meningkat.

“Jadi untuk mewujudkan laju tekanan inflasi yang terkendali, saya menilai tantangannya di tahun ini tidaklah mudah. Saya yakin TPID Sumut sudah memahami benar persoalan pengendalian infasi di tahun ini. Yang peting bagaimana koordinasi masing masing instansi, ditambah dengan eksekusi kebijakan yang efektif sebagai mitigasi dalam meminimalisir kemungkinan lompatan inflasi yang di luar ekspektasi,” pungkasnya. *(ika)