Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Turun 7%, Realisasi Ekspor Karet Sumut di Bulan Februari Capai 27.516 Ton

Seorang petani menyadap pohon karet miliknya di Kabupaten Tapanuli Selatan. Di bulan Februari, volume ekspor karet asal Sumut turun 7% dibandingkan bulan Januari 2023.suaratani.com-dok

SuaraTani.com – Medan| Realisasi ekspor karet dari Sumatera Utara (Sumut) untuk pengapalan Februari 2023 tercatat mencapai 27.516 ton. 

Realisasi ini menurut Sekretaris Eksekutif Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (Gapkindo) Sumut, Edy Irwansyah mengalami penurunan hingga 7% dibandingkan Januari 2023. 

Secara total, volume ekspor Januari-Februari 2023 sebanyak 61.305 ton atau menurun 7,4% pada periode yang sama pada tahun 2022.

Penurunan ini diutamakan karena perkebunan karet saat ini memasuki fase gugur daun yang berdampak pada penurunan produksi. 

“Gugur daun ini adalah gugur daun alami yang terjadi setiap tahun, mulainya berbeda di setiap daerah: Januari-Maret, dan berakhirnya juga bervariasi: Maret-April. Secara geografis Provinsi Sumatera Utara terletak pada 1° - 4° Lintang Utara dan 98° - 100° Bujur Timur,” ujar Edy Irwansyah di Medan, Kamis (9/3/2023).

Edy menyebutkan, negara tujuan ekspor di bulan Februari ada sebanyak 27 negara. 

“Ada 5 besar negara tujuan ekspor utama karet Sumut, yakni Jepang (30,1%), USA (20,6%),  Turki (8,6%), China (7,9%), dan Kanada (6,5%),” kata Edy.

Ekspor untuk pengapalan Maret 2023 diperkirakan masih stagnan karena kondisi bahan baku masih kurang. 

“Dengan perkataan lain, bila ada peningkatan permintaan tidak dapat diimbangi dengan ketersediaan bahan baku karena produksi dari kebun karet yang ada sebagian masih dalam fase gugur daun sehingga produksinya rendah,” tambahnya.

Harga TSR20 di bursa berjangka Singapura (SGX) pada 7 Maret sebebesar 139,1 sen AS per kg atau naik 0,3 sen AS dibandingkan harga rata-rata Februari. *(ika)