Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Masih Diselimuti ketidakpastian, IHSG dan Rupiah Melemah, Harga Emas Terpuruk

Papan penunjuk kinerja IHSG. di pertengahan pekan ini, kinerja IHSG masih dibayangi ketidakpastian.suaratani.com-ist

SuaraTani.com – Medan| Kinerja indeks harga saham gabungan (IHSG) di pekan ini kerap bergerak di 2 zona. 

Pada hari ini, IHSG yang sempat dibuka di teritori positif, dan sempat naik menembus level psikologis 6.700, berbalik melemah di sesi perdagangan pagi hingga akhirnya ditutup -0.2% di level 6.663,11. 

“Ketidakpastian masih menghantui pasar, seiring dengan ancaman kebangkrutan ekonomi AS seiring dengan perdebatan pagu hutang AS yang sampai saat ini masih belum menemui titik temu,” ujar Analis Keuangan Sumatera Utara (Sumut), Gunawan Benjamin di Medan, Rabu (17/5/2023).

Sementara itu, rilis sejumlah data ekonomi di China juga tidak sebaik ekspektasi sebelumnya. Data produksi industri, penjualan ritel, hingga investasi memang mengaami kenaikan. 

Akan tetapi realisasi datanya masih jauh dari harapan para ekonom sebelumnya. Dan rilis data tersebut menjadi kekuatiran baru bagi pelaku pasar, mengingat China yang sebelumnya diklaim sebagai pusat pertumbuhan ekonomi pasca pademi Covid 19, belakangan ini diragukan kemampuannya.

Realisasi kinerja ekonomi China yang dibawah ekspektasi, ini bisa menjadi kabar buruk bagi kinerja ekonomi di Negara lainnya termasuk Indonesia. 

“Dan kinerja ekonomi China yang tak sesuai dengan harapan tersebut, sangat berpeluang membuat kinerja bursa saham berada dalam tekanan untuk waktu yang lama.Terlebih sejumlah negara besar lainnya tengah menghadapi ancaman resesi ekonomi,” terang Gunawan.

Selain kinerja IHSG yang mengalami tekanan, mata uang rupiah juga berbalik melemah meskipun rilis data neraca perdagangan RI pada pekan ini mencatatkan surplus. 

Mata uang rupiah melemah dikisaran 14.860 per dolar Amerika Serikat pada perdagangan sore ini. Kinerja rupiah yang melemah terjadi disaat dolar Amerika Serikat sendiri juga tengah dilanda kinerja ekonomi yang memburuk. Padahal di awal pekan ini mata uang rupiah sempat ditransaksikan dikisaran 14.750 per dolarnya.

“Saya menilai salah satu pemicu peguatan dolar Amerika Serikat saat ini tidak terlepas dari sikap sejumlah pejabat Bank sentral AS yang masih bernada hawkish. Pasar menterjemahkan bahwa suku bunga acuan di AS masih akan berpeluang untuk tetap dinaikkan. Sikap hawkish tersebut bukan hanya memicu tekanan pada mata uang Rupiah, harga emas juga turut mengalami penurunan harga yang signifikan,” tambahnya.

Sementara untuk harga emas yang sebelumnya sempat berada di atas US$2.000 per ons troy, pada perdagangan hari ini melemah dikisaran level US$1.985 per ons troy. 

Penurunan harga emas ini diluar ekspektasi saya sebelumnya yang melihat emas memiliki support kuat di level 2.000. Harga emas saat ini ditransaksikan turun di kisaran harga 951 rupiah per gramnya. *(ika)