Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Ekonomi China Memburuk, Bikin Kinerja Bursa Saham Semakin Berat

Papan penunjuk kinerja IHSG. Memburuknya data ekspor China memberi  dampak negatif terhadap kinerja pasar keuangan.suaratani.com-ist

SuaraTani.com – Medan| Memburuknya data ekspor China jika dibandingkan periode sebelumnya kian membuat pelaku pasar was was. 

Data ekspor China pada bulan Mei anjlok 7,5% secara tahunan, jauh melebihi ekspektasi penurunan sebesar 0,4%. 

Penurunan kinerja ekspor tersebut tentunya mengikis kepercayaan pasar sebelumnya, dimana China akan menjadi motor pemulihan ekonomi global di tahun ini.

Analis Keuangan Sumatera Utara (Sumut), Gunawan Benjamin, mengatakan, data ekspor China menunjukan bahwa mitra dagang China, atau negara yang menjadi importir China tengah mengalami gangguan pertumbuhan ekonomi. 

Penurunan kinerja ekspor tersebut sangat berpeluang menekan ekspor negara lain tanpa terkecuali Indonesia. 

“Melambatnya kinerja ekspor di tanah air akan sangat mempengaruhi kinerja sejumlah emiten di pasar saham,” sebuit Gunawan di Medan, Rabu (7/6/2023).

Selama pekan ini, kinerja indeks harga saham gabungan (IHSG) kesulitan untuk bergerak naik. Bahkan pada hari ini kinerja IHSG sempat mengalami pelemahan ke level 6.581 sebelum akhirnya ditutup naik 0.013% di level 6.619,76. 

Sejumlah sentimen negatif masih membayangi kinerja IHSG, meskipun sejumah bursa di Asia sempat membaik di awal pekan setelah ada kesepakatan pagu hutang AS yang menyelamatkan AS dari ancaman default.

Namun, memburuknya ekonomi China menyisakan masalah bahwa ekonomi global masih akan berjibaku dengan potensi perlambatan, atau bahkan resesi di sejumlah negara lainnya. 

“Ini menjadi kabar yang kurang baik bukan hanya bagi IHSG, namun tentunya juga bagi bursa saham di belahan dunia manapun,” kata Gunawan.

Di sisi lain, kinerja mata uang rupiah pada hari ini mengalami pelemahan di level 14.875 per dolar AS. Meski demikian kinerja mata uang rupiah di pekan ini masih lebih baik dibandingkan dengan kinerjanya di akhir perdagangan pekan sebelumnya di kisaran 14.990. 

Kinerja mata uang rupiah membaik sekalipun kinerja mata uang dolar AS justru menguat yang tercermin dari US Dolar Indeksnya yang membaik di atas level 104 pada pekan ini.

Hal yang tidak jauh berbeda juga ditunjukan oleh kinerja harga emas yang ditransaksikan dikisaran harga US$1.962 per ons troy. 

Harga emas selama pekan ini sempat ditransaksikan dikisaran level $1.940 per ons troy. Dan jika di rupiahkan, harga emas saat ini ditransaksikan dikisaran 941 ribu per gramnya. 

Pergerakan emas masih sangat terbatas seiring pelaku pasar yang masih menanti kebijakan suku bunga acuan The FED di bulan ini.  *(ika)