Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Hingga Juni 2023, Konsumsi Elpiji 3 Kg di Sumut Capai 180.907 MT

Pemilik kedai memasang tanda gas habis. Masyarakat yang bermukim di sejumlah kawasan di Kota Medan dan Deliserdang mengeluhkan sulitnya mendapatkan elpiji 3 kg.suaratani.com-ist

SuaraTani.com - Medan| PT Pertamina Patra Niaga area Sumatera bagian Utara mencatat ada kenaikan konsumsi elpiji 3 kilogram.

Peningkatan konsumsi ini mengakibatkan masyakat kesulitan mendapatkan gas elpiji dalam kurun waktu seminggu terakhir.

Area Manager Comm, Rel & CSR Pertamina Patra Niaga area Sumbagut, Susanto August Satria, mengatakan, hingga Juni 2023, penyaluran LPG 3 Kg  sudah berada di angka 180.907 Metrik Ton (MT).

"Konsumsi ini sudah over kuota sekitar 3% dari yang ditentukan pemerintah," ujar Susanto dalam keterangan tertulis, Senin (24/7/2023).

Konsumsi ini menurut Satria juga melebihi konsumsi di tahun-tahun sebelumnya.

"Di periode yang sama tahun 2022 lalu, konsumsi elpiji 3 Kg itu sebanyak 175.498 MT," terangnya.

Dikatakan Satria, untuk mengatasi keluhan masyarakat dan sesuai dengan Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 37.K/MG.01/MEM.M/2023 tentang Petunjuk Teknis Pendistribusian Isi Ulang Liquefied Petroleum Gas Tertentu Tepat Sasaran, akan diterapkan subsidi tepat LPG 3 Kg.

Tahapan yang sedang berjalan saat ini adalah registrasi dan verifikasi pangkalan untuk implementasi program subsidi tepat LPG 3 Kg.

"Tahapan registrasi sudah berlangsung sejak pertengahan Juli 2023 dan ditargetkan selesai di akhir Juli 2023" kata Satria.

Hingga saat ini di wilayah Sumatera Utara sudah mencapai 70% dari 13 ribu pangkalan sudah registrasi dan 30 Juli target 100%.

Proses registrasi mencakup update lokasi pangkalan (Geo tagging) dan sarfas yang dimiliki pangkalan.

Subsidi tepat LPG 3 Kg akan menerapkan sistem digitalisasi yang terintegrasi dengan data keluarga penerima manfaat yang berasal dari Pemerintahan.

"Dengan adanya upaya ini, tujuannya agar penyaluran LPG 3 Kg dapat tepat sasaran bagi masyarakat miskin, karena kami melihat di wilayah Sumut dan Provinsi lainnya masih banyak ditemukan sektor usaha menengah ke atas, peternakan dan jasa yang menggunakan LPG 3 Kg," pungkasnya.

Sebelumnya, salah seorang warga Kota Medan, Budi, mengeluhkan sulitnya mendapatkan elpiji 3 Kg.

"Sudah keliling aku cari. Dari kawasan Teladan Barat, Halat, Simpang Limun, STM, Katamso, bahkan Jalan Juanda, tapi gak ada. Jadinya gagal jualan hari ini," keluhnya.

Pada pekan ini,  akan dilaksanakan pertemuan dengan Pemerintah daerah terkait koordinasi sistem pembelian LPG 3 Kg dengan subsidi tepat. *(ika)