Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Laboratorium Kultur Jaringan Rampung, UPTD BIH Gedung Johor Siap Tingkatkan Produksi

Kepala UPTD BIH Gedung Johor Dinas Ketapang TPH Sumut, Muddin Dalimunthe (dua dari kiri) menunjuk planlet pisang barangan yang berada di ruangan kaca bersuhu dingin, saat berada di bangunan Laboratorium Kultur Jaringan, Rabu (05/07/2023) pagi.

SuaraTani.com – Medan| Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Benih Induk Hortikultura Gedung Johor siap meningkatkan kapasitas produksi bibit berkualitas. 

Kepastian itu menyusul rampungnya bangunan pengembangan Laboratorium Kultur Jaringan (Kuljar) bersumber dari APBD Sumut Tahun Anggaran 2022 pada tahun 2023.

“Kita siap meningkatkan kapasitas produksi bibit tanaman buah, tanaman hias dan sayuran di Laboratorium Kuljar yang lebih besar dari sebelumnya ini,” ujar Kepala UPTD BIH Gedung Johor, Muddin Dalimunthe, saat meninjau laboratorium yang berada di bagian belakang kantor UPTD tersebut, kawasan Jalan Karya Jaya, Medan Johor, Rabu (5/7/2023).

Dikemukakannya, pembangunan Laboratorium Kuljar bernilai miliaran rupiah  ini diharapkan mampu mewujudkan ketersediaan bibit berkualitas di Sumut, sehingga tidak lagi bergantung pada pasokan dari luar. 

Apalagi, pengembangan bibit dengan menggunakan metode kuljar terbukti mampu menghasilkan tanaman dan buah jauh lebih baik. Selain itu, hama dan penyakit relatif bisa dikendalikan. 

"Metode kultur jaringan bisa menghasilkan bibit berkualitas dalam jumlah yang banyak dengan waktu bersamaan dan pertumbuhan merata,” ungkap Muddin.

Bangunan Laboratorium Kuljar berukuran 20x50 meter persegi tersebut diklaim Muddin memiliki sejumlah ruangan pendukung untuk memproduksi bibit secara massal. 

Beberapa diantaranya seperti Ruang Analisa, Ruang Persiapan, Ruang Bahan Kimia, Ruang Penanaman, Ruang Inkubasi dan Ruang Aklimatisasi berbentuk screen house.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Laboratorium Kuljar Gedung Johor, Herawati Pane,  menjelaskan, beragam ruangan tersebut memiliki fungsi tersendiri. 

Ruang Analisa, misalnya, digunakan sebagai tempat menganalisis, mengamati dan mendiskusikan hasil perlakuan terhadap eksplan yang telah ditanam sebelumnya.

“Eksplan dimaksud merupakan bagian tanaman yang digunakan sebagai bahan awal untuk perbanyakan tanaman,” paparnya.

Begitu juga Ruang Persiapan, Herawati menyatakan, berfungsi sebagai tempat mempersiapkan media kultur dan bahan tanaman dengan memanfaatkan beragam alat yang telah disterilisasi. 

Selanjutnya, Ruang Penanaman yang berfungsi sebagai tempat kegiatan isolasi tanaman, sterilisasi dan penanaman eksplan dalam media botol. 

Nantinya, botol tersebut dibawa ke dalam Ruang Kultur yang pencahayaan dan kelembaban suhunya telah diatur sedemikian rupa.

“Keterbatasan permintaan pasar membuat kita hanya melakukan perbanyakan bibit pisang barangan, pisang kepok tanpa bunga jantung, kentang dan beberapa tanaman hias saja,” urai Herawati.

Secara terpisah, Kepala Bidang Hortikultura Dinas Ketapang TPH Sumut, Lambok Turnip, mengapresiasi rampungnya pengembangan Laboratorium Kuljar yang dikelola pihak UPTD BIH Gedung Johor. 

Menurutnya, hal itu sejalan dengan arah kebijakan pembangunan hortikultura tahun 2021-2024, yakni meningkatkan daya saing hortikultura melalui peningkatan produksi, produktivitas, akses pasar, logistik didukung sistem pertanian modern yang ramah lingkungan, serta mendorong peningkatan nilai tambah produk untuk kesejahteraan petani. 

Guna mendukung kebijakan tersebut, lanjutnya, pihak Direktorat Perbenihan Hortikultura Ditjen Hortikultura Kementerian Pertanian, berkomitmen mendukung penyediaan benih hortikultura bermutu. Salah satu upaya yang dilakukan dengan meningkatkan kapasitas dan jaminan mutu produksi benih hortikultura.

“Keberadaan Laboratorium kultur jaringan UPTD Benih Induk Hortikultura Dinas Ketapang TPH Sumut yang sudah berkapasitas produksi besar ini akan mampu memenuhi ketersediaan bibit berkualitas untuk para petani di provinsi ini,” sebutnya. *(ika)