Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

ICX -Dynamik Technologies Jalin Kerja Sama Strategis Ekonomi Hijau untuk Borneo Economic Community

Komisaris Indonesia Climate Exchange (ICX) Tengku Irvan Bahran, CEO Dynamik Technologies, Puan Haslina Taib, CEO Indonesia Cliate Exchange (ICX), Megain Widjaja dan Wakil Ketua Umum Kadin Bid Perdagangan, Juan Permata Adoe berfoto bersama usai penandatanganan kerja sama strategis pembentukan pasar karbon regional untuk Borneo Economic Community, di Jakarta (5/9/2023).suaratani.com-ist

SuaraTani.com – Jakarta| Indonesia Climate Exchange (ICX) dan Dynamik Technologies Brunei Darussalam menjalin kerjasama strategis pembentukan pasar karbon regional untuk Borneo Economic Community. 

Kerja sama ini sejalan dengan rencana besar integrasi ASEAN dalam pengembangan ekonomi hijau dalam 5 pilar ASEAN BAC. Rencana ini menggawangi 3 pilar utama dari 5 pilar prioritas yaitu Digital Transformation, Sustainable Development dan Trade & Investment Facilities.

Kerjasama ini ditandatangani oleh Megain Widjaja, CEO Indonesia Climate Exchange (ICX) dan Puan Haslina Taib, CEO Dynamik Technologies di Jakarta, Selasa (5/9/2023).

Kerja sama strategis ini mengintegrasikan teknologi perdagangan ICX dari Indonesia dan Dynamik Technologies dari Brunei Darussalam untuk platform perdagangan karbon dan instrumen iklim lainnya. 

Hal ini ditujukan untuk harmonisasi standar perdagangan dan interoperabilitas teknologi demi menciptakan pasar regional yang kredibel dan kredit karbon yang dapat ditransaksikan secara inklusif. 

Dalam rencana besar regional ASEAN, pasar karbon dan instrumen iklim memiliki peranan penting dalam upaya penurunan emisi.

CEO ICX, Megain Widjaja, mengatakan, adanya kerja sama ini tentunya menjadi kebanggaan bagi ICX, karena merupakan kepercayaan besar dari negara Brunei Darussalam. 

“Adanya integrasi antar negara ini tentunya mengukuhkan sinergi Borneo Economic Community melalui terciptanya gugusan ekonomi hijau terutama untuk pasar karbon regional,” ujar Megain.

Megain Widjaja menambahkan, kerja sama ini baru awal dari banyak kerja sama yang akan dilakukan dalam regional ASEAN, 

"Kami berharap usaha ini dapat mendukung rencana besar negara-negara ASEAN dalam penurunan emisi Nationally Determined Contribution (NDC) serta menjadi bukti bahwa kerja sama antar negara ASEAN dapat mewujudkan semangat menjadikan ASEAN sebagai Epicentrum of Growth,” tambahnya.

Puan Haslina Taib, CEO Dynamik Technologies, mengatakan, Borneo dan potensi Borneo penting untuk menjadi pusat global bagi ekonomi hijau dunia.

“Penciptaan pasar karbon regional melalui platform teknologi perdagangan modern akan memungkinkan dan memfasilitasi dunia usaha di bidang ekonomi hijau yang berada di kawasan dapat dengan mudah berpartisipasi dan mengakses pasar karbon,” katanya.

Borneo Economic Community ini tentunya sejalan dengan rencana Ibu Kota Negara Nusantara yang berlokasi di Borneo. 

IKN Nusantara dibangun berlandaskan ideologi green city, dimana infrastruktur pendukung berjalannya ekonomi dibangun dengan mempertimbangkan faktor keberlanjutan, harmonisasi dengan lingkungan dan sumber energi baru terbarukan. 

Kebutuhan akan keseimbangan emisi di Borneo menjadi prioritas ketiga negara yang berada di pulau Borneo. *(junita sianturi)