Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Jelang Keputusan Bunga Acuan BI dan FOMC Minutes, Pasar Keuangan Diselimuti Kabar Baik

Grafik pergerakan IHSG. Pada perdagangan pekan ini, tidak ada agenda ekonomo penting yang berpengaruh besar terhadap kinerja pasar keuangan.suaratani.com-ist

SuaraTani.com – Medan| Analis keuangan Sumatera Utara (Sumut), Gunawan Benjamin, mengatakan, pada perdagangan di awal pekan ini, tidak ada agenda ekonomi penting yang akan mempengaruhi kinerja pasar keuangan. 

Namun pada perdagangan besok dan selanjutnya, pasar keuangan akan diwarnai oleh agenda penting seperti FOMC Minutes dan penetapan besaran suku bunga acuan Bank Indonesia (BI). 

Sejauh ini kedua agenda tersebut berpotensi mendorong kinerja pasar keuangan berada di zona hijau.

Ia melihat FOMC Minutes nantinya akan lebih bernada dovish, yang akan membuat rupiah berpeluang menguat termasuk indeks harga saham gabungan (IHSG). 

Sementara Bank Indonesia diproyeksikan akan tetap mempertahankan besaran bunga acuannya di level 6%. 

“Kedua agenda tersebut relatif bukan ancaman pelaku pasar di pekan ini,” katanya di Medan, Senin (20/11/2023).

Sementara itu, sebut Gunawan, data ekonomi AS yang lain seperti durable goods order yang diproyeksikan akan terkontraksi justru kian mempertegas bahwa The FED berpeluang untuk tidak menaikkan besaran bunga acuannya kembali. 

Sehingga pelaku pasar akan menanti bagaimana pertumbuhan ekonomi AS yang diproyeksikan negative pada tahun depan.

Akan tetapi yang perlu diwaspadai adalah, pemerintah akan merilis neraca pembayaran. Di kuartal sebeumnya neraca pembayaran terpantau mengalami defisit sebesar US$1.9 miliar di kuartal kedua. 

"Data neraca pembayaran tersebut menjadi penting dibandingkan data neraca dagang. Karena sekalipun neraca dagang mengalami surplus, namun neraca pembayaran justru lebih menjelaskan cash flow uang secara lebih menyeluruh," sebutnya.

IHSG pada perdagangan selama sepekan kedepan berpotensi ditransaksikan di zona hijau. IHSG berpeluang menguat terdorong oleh banyak sentimen positif.

Ditambah dengan tren bullish yang muncul belakangan ini yang diduga didorong aksi window dressing. IHSG diproyeksikan akan bergerak dalam rentang 6.900 hingga 7.030 selama sepekan kedepan.

"Pada sesi pembukaan perdagangan pagi ini IHSG diperdagangkan menguat dikisaran 6.980. IHSG kinerjanya akan lebih banyak didorong oleh sentimen teknikal, sehingga koreksi yang terjadi nantinya merupakan koreksi sehat," sebut Gunawan yang saat ini mengajar di UISU. 

Sementara itu, mata uang rupiah diproyeksikan juga akan menguat. Imbal hasil US Treassury menyentuh level terendah 4.379% di akhir pekan, sekaligus level terendah sejak September kemarin. Mata uang rupiah diproyeksi akan menguat mendekati level 15.300 dalam sepekan. 

Pada sesi pembukaan perdagangan pagi ini rupiah sudah mengaut dikisaran level 15.400 per dolar AS. 

Harga emas juga akan kembali menguji level psikologis US$2.000. Sejah ini emas masih bertahan dikisaran US$1.980 per ons troy nya. *(ika)