SuaraTani.com – Medan| Setelah sempat mengalami tekanan selama sesi perdagangan hari ini, indeks harga saham gabungan (IHSG) di akhir penutupan perdagangan mampu ditutup menguat tipis 0.1% di level 7.100,86.
Asing sendiri tercatat membukukan beli bersih senilai Rp800 miliar pada perdagangan hari ini. IHSG tertahan di level psikologis dan masih kesulitan untuk menembus level tersebut sejauh ini.
Analis keuangan Sumatera Utara (Sumut), Gunawan Benjamin, mengatakan, IHSG masih terus dinaungi nasib baik dengan mencatatkan penguatan, dan bergerak anomali dibandingkan dengan pergerakan bursa di asia lainnya.
Dimana banyak bursa di Asia yang ditutup di zona merah, bahkan bursa Hang Seng mengalami pelemahan hingga 1.9%.
“Dan dalam 2 pekan terakhir ini, kinerja IHSG sering bergerak anomali dibandingkan bursa di Asia lainnya,” ujar Gunawan di Medan, Selasa (5/12/2023).
Hal yang berbeda menurut Gunawan ditunjukan oleh mata uang rupiah. Meskipun sempat menguat hingga ke level 15.440 per dolar AS, mata uang rupiah justru ditutup melemah di level 15.505 per dolar AS.
Berkaca kepada kinerja USD Index yang sangat fluktuatif pada perdagangan hari ini menjadi indikator bagaimana mata uang dolar AS memang sempat menguat terhadap mata uang lainnya.
Di sesi perdagangan siang, USD Indexx sempat melompat dari posisi 103.6 hingga mendekati 103.8. Imbal hasil US Treasury 10 tahun juga sempat naik dari posisi 4.23% hingga menembus level 4.255% pada sesi perdagangan siang.
Hal ini yang menjadi pemicu pelemahan mata uang Rupiah di sesi perdagangan kedua hingga penutupan perdagangan.
Di sisi lain harga emas nyaris tidak mengalami perubahan yang signifikan. Harga emas terpaku dikisaran level US$2.030 per ons troy nya.
Dimana potensi penguataan harga emas tertahan oleh faktor teknikal. Aksi profit taking melanda emas yang membuat harganya sulit untuk naik saat ini. *(ika)