Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Penanganan Pengungsi Erupsi Gunung Ruang, Ini Sumber Dananya

Konferensi pers usai rapat rapat terkait penanganan pengungsi erupsi Gunung Ruang, di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, (3/5/2024). foto: ist

SuaraTani.com - Jakarta| Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) meminta menteri dan pimpinan lembaga terkait segera mendata dan merelokasi penduduk yang terdampak erupsi Gunung Ruang ke lokasi yang lebih aman.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan, ada tiga lokasi yang menjadi pengungsian di Gunung Ruang tersebut.

“Sekarang ada di tiga lokasi posisi pengungsi sekarang. Yakni, sebagian di Manado, sebagian di Kota Bitung dan sebagian di Minahasa,” ujar Muhadjir dalam konferensi pers di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (3/5/2024).

Menko PMK mengikuti rapat kabinet terbatas penanganan pengungsi erupsi Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Provinsi Sulawesi Utara bersama sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju, di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (3/5/2024).  

Muhadjir juga menyampaikan ada beberapa arahan Presiden yang harus dilakukan dengan segera dan sebaik-baiknya agar pengungsi tidak ada satupun yang terlantar.

Pertama, supaya penangan pengungsi harus dilakukan sebaik-baiknya, tidak boleh ada satupun pengungsi yang terlantar.

Kedua supaya segera ada langkah-langkah cepat untik mengatasi supaya ada penyelesaian permanen dalam kaitan erupsi gunung ruang ini. 

"Yaitu beliau menyetujui seluruh penduduk yang ada di Pulau Ruang yang jumlahnya sekitar 301 KK (Kartu Keluarga) itu akan di relokasi,” kata Muhadjir.

Relokasi pemukiman penduduk ini, lokasi yang dipilih yaitu di Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan, Sulawesi Utara. 

Presiden memerintahkan kepada Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR)/Kepala BPN Agus Harimurti Yudhoyono dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar. Untuk menambahkan lahan pertanian dan perkebunan bagi masyarakat terdampak yang direlokasi tersebut.

Kepala Negara juga sudah memerintahkan Menteri PUPR untuk segera melakukan pembangunan perumahan yang sesuai dengan standar dari kebencanaan.

"Dananya akan diambilkan dari dana siap pakai BNPB,” ujar Menko PMK.

Pemindahan penduduk ini kata dia, bukan hanya pemindahan sumber daya manusianya saja, tetapi juga sumber penghasilannya akan dibangun lapangan kerjanya.

“Jadi sesuai dengan laporan dari Pak Gubernur, lokasi yang sudah di pilih di Bolaang Mongondow itu tipologinya mirip dengan lingkungan Gunung Ruang. Di situ juga daerah nelayan tetapi tadi Bapak Presiden menginstruksikan supaya ada penambahan lahan untuk perkebunan dan pertanian tadi itu, ya,” jelas Menko PMK.

Kemudian, Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara menyampaikan, anggaran yang dipakai untuk relokasi pemukiman penduduk akan menggunakan dana siap pakai yang diberikan oleh APBN. Juga APBD sesuai arahan Kepala Negara.

“Nah, karena itu tadi arahan Bapak Presiden agar dana siap pakai di BNPB itu disiapkan dan dapat digunakan. Sementara, dalam hubungannya dengan APBD, sejumlah transfer dari pemerintah pusat ke daerah, apakah itu dana alokasi umum, dana alokasi khusus, dapat diberikan sejumlah relaksasi supaya tidak terkendala,” ujar Wamenkeu.

Wamenkeu meminta agar Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara dan Pemerintah Kabupaten berdiskusi terkait dana siap pakai yang akan digunakan untuk penanganan pengungsi erupsi Gunung Ruang. * (waulandari)