Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Kasus Anggur Muscat Mengandung Pestisida, Daniel Ajak Masyarakat Konsumsi Buah Lokal

Anggota Komisi IV DPR RI Daniel Johan. foto: ist

SuaraTani.com - Jakarta| Data Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkap, terjadi peningkatan produksi anggur yang signifikan dalam tiga tahun terakhir di Indonesia, 

Tahun 2022 produksi anggur Indonesia mencapai 13.515 ton, meningkat dari 11.905 ton pada 2020. Sementara pada tahun 2023, produksi buah anggur di Tanah Air mencapai 134,055 ton

"Saya mengajak masyarakat untuk mengonsumsi buah lokal karena rasanya juga tidak kalah enak dari produk impor dan pastinya harga lebih murah. Selain itu, memilih buah lokal juga bisa membantu pergerakan ekonomi nasional dari sektor pertanian kita,” kata Anggota Komisi IV DPR RI Daniel Johan, di Jakarta, Rabu (30/10/2024).

Hal ini dikatakannya terkait kasus ditemukannya dugaan residu pestisida pada buah anggur Shine Muscat asal Tiongkok di Thailand. Anggur shine muscat asal Tiongkok juga banyak masuk ke Indonesia.

Karena itu, Daniel menekankan pentingnya mengurangi ketergantungan terhadap impor bahan pangan. 

“Maka peningkatan dan pengembangan produksi pertanian harus semakin dimaksimalkan. Kita bisa mengarahkan dengan fokus pada pengembangan kawasan hortikultura,” ujarnya.

Daniel yang juga bertugas di Badan Legislasi (Baleg) DPR tersebut. mendorong Pemerintah meningkatkan program pertanian pada produksi buah-buahan yang mendukung pasar ekspor sehingga memiliki nilai manfaat pada perkembangan perekonomian negara. 

Untuk itu ia mengajak semua stakeholder terlibat membangun produksi buah dalam negeri.

“Baik itu kementerian/lembaga terkait, petani, pelaku usaha, pemerintah daerah, praktisi, akademisi, peneliti, dan masyarakat itu sendiri harus punya komitmen untuk membangun buah-buahan nasional,” terang Daniel.

Daniel juga mendorong Pemerintah bekerja sama dengan pihak perguruan tinggi dan lembaga riset memberikan pelatihan-pelatihan bagi petani, pelaku usaha, dan unsur terkait lainnya. 

Ia berharap, peningkatan produksi dan produktivitas pertanian Tanah Air bisa semakin optimal.

“Pemerintah juga harus memastikan akses pasar dan logistik bagi produksi buah petani kita terjamin. Tentunya spirit membangun buah nasional juga harus didukung dengan sistem pertanian modern dan ramah lingkungan,” ungkapnya.

Dikatakannya, pengetahuan dan keterampilan teknis pengembangan pertanian dan budidaya buah yang baik diperlukan untuk menghasilkan produktivitas dan kualitas. Selain itu juga untuk memaksimalkan petani dan pelaku usaha buah membangun jejaring.

"Jika ini bisa berjalan efektif, potensi pengembangan buah termasuk anggur di Indonesia tidak hanya menguntungkan petani dan pelaku usaha, tetapi juga membuka peluang bagi masyarakat yang ingin terlibat dalam dunia buah Indonesia," pungkas Daniel. * (wulandari)