SuaraTani.com - Jakarta| Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengajak ratusan prajurit tentara untuk menggerakkan roda ekonomi melalui program pekarangan pangan lestari (P2L).
Program tersebut menurut Mentan, sangat strategis karena bisa mendukung program makan bergizi gratis yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto dalam memenuhi asupan gizi ibu dan anak usia dini.
“Kalau tentara semua buat pangan lestari di rumahnya, selesai setengah persoalan pangan ini, Pak. Bayangkan, cabai yang biasa mempengaruhi inflasi bisa kita selesaikan minimal 1 rumah tanam 3 pot. Nanti bibit cabainya dari saya, gratis. Kemudian pelihara ayam 5 ekor dan ternak ikan lele sebagai protein segar,” kata Mentan.
Mentan mengatakan itu saat memberi pembekalan Pendidikan Reguler (Dikreg) Sekolah Staf dan Komando Angkatan Laut ke 62 Tahun 2024, Rabu, (30/10/2024).
Dikatakannya, semua makanan segar yang dihasilkan dari program pangan lestari bisa membuat anak-anak Indonesia terhindar dari bahaya stunting atau kekurangan gizi.
Lebih dari itu, prajurit tentara juga bisa mendapat keuntungan ekonomi karena setiap gaji yang didapat bisa disimpan dan dikumpulkan.
“Gaji tentara bisa dikumpulkan karena kebutuhan pangan mereka bisa dipenuhi dari pangan lestari. Bahkan tinggi anak anak kita ke depan kalau memberi asupan segar bisa 170 cm. Jadi ini sangat bisa menyelesaikan masalah,” katanya.
Berdasarkan hitungannya, 2 juta per bulan dikeluarkan setiap rumah tangga. Pengeluaran tersebut digunakan untuk memberi cabai, bawang, sayur, daging, telur dan kebutuhan dapur lainnya. Jika mereka mengoptimalkan pekarangan, 2 juta tersebut bisa dialihkan untuk kebutuhan yang lain.
“Tapi kalau ini bisa kita hemat lewat pekarangan rumah, kita bisa mengurangi beban APBN hingga Rp1.400 triliun. Tidak ada cerita inflasi lagi kalau 1.400 triliun bisa kita selesaikan. Tidak ada stunting, yang ada anaknya cerdas,” katanya.
Dikatakannya, program pangan lestari sudah sejalan dengan program makan bergizi gratis yang rencananya akan berjalan di Januari 2025 mendatang.
Mentan kembali mengajak para prajurit tentara untuk memaksimalkan potensi pekarangan rumah masing-masing dengan pertanaman sektor pertanian.
“Jadi makan bergizi gratis itu program yang sangat bagus karena bisa menggerakan roda ekonomi,” katanya.
Terakhir, Mentan meminta para siswa mempelajari pentingnya keberpihakan seorang pemimpin terhadap nasib rakyat kecil.
Menurutnya, kekuatan terbesar seorang pemimpin adalah kemampuan dirinya terhadap setiap kebijakan yang digagasnya.
“Kalau bapak jadi pemimpin, maka kekuatan yang paling besar bukan terletak pada senjatanya, Pak. Tetapi pada kebijakan. Kenapa? Karena salah mengambil kebijakan, fatal akibatnya. Contoh di saat kering tapi produksi naik, aku ambil kebijakan pompanisasi bersama TNI demi kemanusiaan,” jelasnya. * (putri)