Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Wapres Gibran Tinjau Lokasi Banjir di Jati Asih, 16 Kelurahan Terdampak

Kepala BNPB Letjen TNI Dr. Suharyanto bersama Wapres Gibran Rakabuming meninjau lokasi terdampak banjir di Perum Pondok Gede Permai, Jati Asih, Kota Bekasi, Jawa Barat, Rabu (5/3/2025). foto: ist

SuaraTani.com - Bekasi| Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto bersama Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming meninjau lokasi terdampak banjir di Perumahan Pondok Gede Asri, Kecamatan Jati Asih, Kota Bekasi, Jawa Barat, Rabu (5/3/2025). 

Peninjauan itu dilakukan atas arahan Presiden RI, Prabowo Subianto, yang disampaikan pada Rapat Terbatas di Istana Negara, Jakarta, Selasa (4/3/2025).

Wapres dan Kepala BNPB melihat kondisi pascabanjir yang kini menyisakan lumpur dan sampah. Keduanya pun menyempatkan diri menyapa warga yang tengah membersihkan rumahnya dari sisa puing sampah dan lumpur.

Wapres dan Kepala BNPB turut mendengarkan keluhan dan permohonan dukungan dari para warga. Wapres langsung memberikan jaminan bahwa segala bentuk kebutuhan dasar mendesak dan solusi jangka pendek hingga jangka panjang akan segera diberikan pemerintah melalui BNPB atas sinergi dengan Kementerian/Lembaga terkait serta tentunya pemerintah daerah setempat.

Ia juga meminta BNPB untuk terus memprioritaskan dukungan langsung yang dibutuhkan masyarakat mulai dari penyelamatan dan pertolongan, pemenuhan kebutuhan dasar, permakanan hingga hal yang berkaitan dengan penanganan darurat.

Mantan Wakil Wali Kota Solo itu turut berpesan agar pemulihan segera dilakukan secara paralel, mengingat saat ini sebagian besar umat muslim tengah menjalankan ibadah puasa ramadan yang akan segera disusul dengan momentum Idul Fitri. 

Wapres tidak ingin masyarakat merasakan penderitaan terlalu lama dan menunaikan ibadah dalam kondisi kemalangan.

Kepala BNPB sendiri telah memastikan segala bentuk dukungan kebutuhan dasar pengungsi dan warga terdampak lainnya telah diberikan secara maksimal hingga situasi serta kondisi kembali normal. 

BNPB mendirikan posko pengungsian di Gedung Logistik dan Peralatan yang berada tak jauh dari lokasi terdampak banjir di Jati Asih.

“Upaya yang dilakukan BNPB beserta pihak terkait diantaranya aktivasi Posko Terpadu Penanggulangan Bencana, melaksanakan pencarian, evakuasi dan penyelamatan masyarakat terdampak, memastikan kebutuhan dasar pengungsi dipenuhi secara maksimal, dan melakukan pendataan terhadap barang, rumah masyarakat, infrastruktur, dan lain-lain yang rusak akibat banjir,” papar Suharyanto.

Sebagai langkah mitigasi dari potensi bencana susulan, BNPB juga telah melaksanakan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) sejak Selasa (4/3/2025) hingga Sabtu (8/3/2025). 

OMC sendiri menurut Kepala BNPB akan dilanjutkan jika memang diperlukan, terlebih berdasarkan prakiraan cuaca BMKG bahwa potensi curah hujan dapat kembali meningkat pada 11-15 mendatang.

“Nanti operasi modifikasi cuaca akan kita laksanakan sampai tanggal 8 Maret, kemudian istirahat sebentar, nanti tanggal 11 Maret kita mulai lagi karena menurut prakiraan BMKG akan timbul hujan lagi,” ungkap Suharyanto.

Secara keseluruhan, banjir yang melanda Kota Bekasi telah berdampak pada 16 kelurahan di 10 kecamatan. 

Menurut hasil kaji cepat per Rabu (5/3/2025), sedikitnya 61.233 dari 18.738 KK terdampak. Tidak ada korban jiwa atas peristiwa tersebut, kendati demikian banjir telah membuat mobilitas dan aktivitas masyarakat menjadi terkendala. * (jasmin)