Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Bencana Banjir Masih Melanda Sejumlah Wilayah di Indonesia

Kondisi permukiman warga terdampak di wilayah Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, Kamis (15/5/2025). foto: ist

SuaraTani.com - Jakarta| Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat hingga Jumat (16/5/2025), kejadian bencana hidrometeorologi basah masih melanda sejumlah wilayah di Indonesia.

Banjir yang terjadi pascahujan dengan intensitas tinggi membuat sejumlah sungai di wilayah Kabupaten Bandung, Jawa Barat meluap sampai ke permukiman warga pada Rabu (14/5/2025) pukul 21.00 WIB.

Lokasi kejadian antara lain Desa Dayeuhkolot dan Desa Citeureup, Kecamatan Dayeuhkolot. Sebanyak 5.344 kepala keluarga (KK) atau 17.137 warga terdampak dan 25 KK atau 72 jiwa memilih mengungsi ke tempat yang lebih aman. 

"Selain itu, 4.252 unit rumah serta 29 fasilitas umum turut terdampak. Hingga saat ini, banjir dilaporkan belum surut. Petugas gabungan masih bersiaga melakukan pemantauan dan penanganan darurat," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, dalam siaran pers yang dikutip, Sabtu (17/5/2025) di Jakarta.

Banjir juga terjadi di Kabupaten Purbalingga, Provinsi Jawa Tengah akibat hujan deras pada Kamis (15/5/2025) pukul 16.30 WIB.

Banjit tersebut kata Muhari, menyebabkan meluapnya aliran sungai di beberapa titik Kecamatan Kaligondang dan Kecamatan Padamara. 

Sebanyak 98 KK atau 311 jiwa terdampak, dengan 98 unit rumah yang tergenang. Banjir telah surut, dan warga bersama tim gabungan melaksanakan pembersihan lingkungan terdampak. 

"Status siaga darurat telah ditetapkan oleh pemerintah daerah setempat," jelasnya.

Beralih ke Provinsi Jawa Timur, Kabupaten Jombang, banjir terjadi pada Kamis (15/5/2025) dan berdampak pada 50 kepala keluarga dengan total 50 unit rumah yang terendam. 

Hingga saat ini, banjir berangsur surut dan BPBD setempat masih melakukan pemantauan dan upaya penanganan.

Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, lanjut Muhari, juga dilanda banjir yang menyebabkan 60 kepala keluarga terdampak. Seluruh rumah terdampak tergenang, namun saat ini kondisi air berangsur surut. 

Pemerintah daerah menetapkan status tanggap darurat dan terus memantau perkembangan di lapangan.

Muhari mengatakan, BNPB terus melakukan pemantauan secara intensif dan berkoordinasi dengan BPBD serta instansi terkait guna mendukung penanganan darurat di daerah terdampak. 

"Masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi bencana lanjutan, mengingat curah hujan masih berpotensi terjadi di beberapa wilayah Indonesia," jelasnya. * (wulandari)