Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Tingkatkan Produktivitas Petani Hortikultura, Pupuk Indonesia Kenalkan Formula Baru NPK Nitrat

Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero) Rahmad Pribadi dalam kegiatan temu tani di Kebun Riset Kujang Kampioen, di Cikampek, Karawang, Jawa Barat, Minggu (22/6/2025) sore. foto: ist

SuaraTani.com - Cikampek| Pupuk Indonesia melalui anggota holding-nya, Pupuk Kujang Cikampek memperkenalkan formula baru NPK berbasis Nitrat. 

Pupuk dengan formulasi 15-13-18 ini telah terbukti mampu meningkatkan produktivitas tanaman bawang merah dan cabai meskipun pada saat musim hujan.

Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero) Rahmad Pribadi mengatakan, Pupuk Indonesia Grup akan terus berinovasi untuk mendukung peningkatan produktivitas petani. Karena kunci peningkatan kesejahteraan petani tidak lepas dari peningkatan produktivitas.

"Kita akan dorong pertanian modern melalui konsep precision farming, yaitu menggunakan pupuk sesuai dengan komoditas dan lokasi. Pupuk NPK Nitrat ini adalah salah satu inovasi dari Pupuk Indonesia Grup yang bisa mendukung perkembangan dari pertanian di Indonesia,” ungkap Rahmad.

Hal itu disampaikan Rahmad dalam kegiatan temu tani di Kebun Riset Kujang Kampioen, di Cikampek, Karawang, Jawa Barat, Minggu (22/6/2025) sore.

Dikatakannya, formula baru NPK Nitrat produksi Pupuk Kujang ini menjadi produk pupuk berbasis nitrat pertama yang diproduksi di dalam negeri. 

Selama ini pupuk berbasis nitrat yang dipakai petani hortikultura semuanya diperoleh dari impor dengan total sekitar 350 ribu ton dalam setahun secara nasional. 

"Ketahanan pangan bukan hasilnya saja yang naik, tapi juga inputnya. Bayangkan jika outputnya naik tapi semua inputnya impor, ketahanan pangan pun kurang kuat. Inovasi ini bukti nyata keinginan kita untuk berkontribusi secara aktif, dan terus memastikan posisi kita sebagai penopang ketahanan pangan nasional," jelasnya.

Di tempat yang sama, Direktur Utama PT Pupuk Kujang, Maryono menjelaskan, pengaplikasian pupuk nitrat oleh petani bawang merah yang didapat dari impor selama ini masih membutuhkan tambahan pupuk lain. 

Sementara dengan NPK Nitrat ini, pengaplikasiannya tanpa menggunakan tambahan pupuk lain, dan bisa digunakan di berbagai musim.

"Pupuk berbasis nitrat selama ini masih membutuhkan tambahan pupuk KCl agar hasil pada bawang merah lebih optimal. Karena itu, tim di Pupuk Kujang membuat formulasi baru sehingga pengaplikasiannya lebih efektif dan efisien, serta hasilnya optimal. NPK Nitrat bisa menggantikan produk pupuk nitrat dengan campurannya," ujarnya.

Berdasarkan hasil demonstration plot (demplot), NPK Nitrat telah menunjukkan peningkatan produksi cabai sebesar 6% dan bawang sebesar 9%. Peningkatan keuntungan yang didapat petani mencapai 4,9% untuk cabai dan 9,5% untuk bawang. 

NPK Nitrat memiliki spesifikasi NPK 15-13-18 dengan kandungan Nitrat (N−NO3) 5% serta dilengkapi unsur hara mikro (B, Cu, Zn). Produk ini tersedia dalam bentuk granular berwarna hijau dengan kemasan 20 kg dan 2 kg. 

Sasaran pupuk ini adalah tanaman hortikultura, khususnya bawang dan cabai, dengan memposisikan NPK Nitrat sebagai pupuk nitrat formula lengkap.

Sementara itu, temu tani ini dihadiri oleh sekitar 250 petani hortikultura dari berbagai daerah, termasuk Karawang, Purwakarta, Subang, hingga Brebes dan Jawa Timur. 

Ini menandai langkah maju dalam mendukung ketahanan pangan nasional melalui peningkatan produktivitas pertanian.

Ketua Umum Asosiasi Bawang Merah di Indonesia (ABMI), Dian Alex Chandra mengungkapkan, NPK Nitrat merupakan solusi bagi petani bawang merah. 

Karena salah satu kendala bagi petani bawang adalah penggunaan pupuk yang variatif. Misalkan pada saat kemarau petani menggunakan pupuk dengan nitrogen tinggi, kalau musim hujan nitrogennya kita kurangi.

"Begitu juga dengan tanaman bawang merah yang ada di dataran rendah maupun dataran tinggi pemupukannya berbeda. Dengan adanya NPK Nitrat, satu kali selesai Alhamdulillah," ujarnya.

Alex menambahkan, pupuk nitrat yang  selama ini didapatkan petani bawang merah di Indonesia juga dipengaruhi kondisi global, karena diperoleh dari impor. 

Dengan diproduksinya NPK Nitrat di dalam negeri ia berharap harga produk terjangkau.

Ia juga mengungkapkan, jika pengaplikasian NPK Nitrat mampu menjadikan tanaman bawang merah tahan terhadap cuaca ekstrem. Ini merupakan solusi atas kekhawatiran petani pada saat tanam di musim hujan.

"Kalau ada demplot, biasanya dilaksanakan pada musim kemarau. Tapi demplot NPK Nitrat kemarin di Brebes dilakukan pada saat musim hujan. Ini tantangan luar biasa, alhamdulilah panen. Petani yang pakai pupuk lain panennya kurang bagus, sementara teman-teman yang pakai NPK Nitrat, Alhamdulillah panen berhasil," ungkapnya. * (junita sianturi)