
SuaraTani.com - Medan| Untuk tahun 2025, Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sumatera Utara (Sumut) telah menyalurkan bantuan benih yang bersumber dari APBN 2025 kepada petani penerima di Sumut.
Adapun bantuan yang diberikan pemerintah pusat ini untuk menyukseskan Asta Cita Presiden RI-Wakil Presiden RI, Prabowo-Gibran, bidang Pangan untuk meningkatkan produksi padi mewujudkan swasembada pangan.
"Pemerintah berharap dengan diberikan bantuan benih padi unggul untuk meningkatkan pertambahan luas tanam dan indeks pertanaman dari sekali menjadi dua kali dan dari dua kali menjadi tiga," kata Kabid Tanaman Pangan Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sumut, HM Juwaini.
Hal ini disampaikan Juwaini melalui Sub Koordinator Perbenihan dan Standarisasi, Mugiono, kepada wartawan, Kamis (24/7/2025) di Medan.
Mugiono yang didampingi Sub Koordinator Serealia, Rina Andalasari, mengatakan bantuan benih padi unggul yang diberikan Pemerintah Pusat atau yang bersumber APBN 2025 diberikan berdasarkan luas tanam dan sebelumnya diusulkan petani.
Adapun bantuan benih padi yang diberikan yakni untuk lahan kering seluas 30.985 hektare, yang sudah berkontrak 29.367 hektar dan yang sudah tersalur 11.233,5 hektar.
Bantuan benih padi untuk optimalisasi lahan/padi sawah untuk kegiatan tahun 2024 dan disalurkan tahun 2025 sebanyak 30.442 hektar, sudah kontrak 25.000 hektar sudah tersalur 15.462 hektar.
Bantuan benih padi untuk pertanaman reguler seluas 23.509 hektar, yang sudah berkontrak 22.091 hektar dan yang sudah tersalur 22.091 hektar atau sudah tersalur semuanya.
"Sementara untuk jumlah bantuan benih padi yang diberikan kepada petani penerima untuk tumpang sisip untuk lahan padi gogo sebanyak 20 kilogram (kg) per hektar, untuk lahan mono kultur 40 kg hektar, untuk lahan padi reguler 25 kg per hektar dan untuk oplah 40 kg per hektare," jelasnya.
Mengenai sasaran tanam dan kebutuhan benih tanaman pangan untuk periode September 2024-Oktober 2025 di Sumatera Utara menurut Mugiono, untuk padi sawah seluas 700,982 hektar dengan kebutuhan benih sebanyak 17.524,557 kg.
Untuk padi gogo seluas 113,665 hektar, kebutuhan benih 4.546,210 kg. Kemudian, untuk komoditas padi seluas 814.638 hektar dengan kebutuhan benih 22.070,767 kg.
"Bantuan benih padi unggul ini diberikan berdasarkan usul kabupaten/kota di Sumut, kemudian diverifilasi calon petani calon lokasi (CPCL), untuk mengetahui ada lahan atau tidak. Usulan persetujuan kepala dinas (Kadis) dikirim ke pusat," terangnya.
Mengenai kebutuhan benih padi unggul untuk petani di Sumut, menurut Mugiono, sangat tercukupi mengingat banyak petani penangkar benih padi yang telah dibina, seperti di Deliserdang, Serdang Bedagai (Sergai), Batubara, Simalungun dan Tapanuli Selatan (Tapsel).
“Bantuan benih padi unggul ini sangat membantu petani dalam meningkatkan produksi melalui peningkatan luas tanam dan indeks pertanaman. Pernah ada di Perbaungan, Serdang Bedagai, lahan pertaniannya memiliki irigasi seluas 1.000 hektar, diberikan bantuan benih untuk tanam yang tadinya sekali tanam jadi dua kali, setelah tanam lagi hasilnya bagus,” tutup Mugiono. * (junita sianturi)