Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Dukung Hari Bebas Kantong Plastik Sedunia, KAI Gunakan Waste Bag Ramah Lingkungan

 KAI telah mengganti waste bag/kantong sampah di dalam kereta dari plastik menjadi bahan kertas yang lebih ramah lingkungan dan dapat didaur ulang. foto: ist

SuaraTani.com - Jakarta| Menyambut Hari Bebas Kantong Plastik Sedunia yang diperingati setiap tanggal 3 Juli, PT Kereta Api Indonesia (Persero) kembali memperlihatkan komitmennya untuk mendukung gerakan global pengurangan sampah plastik. 

KAI telah mengganti waste bag/kantong sampah di dalam kereta dari plastik menjadi bahan kertas yang lebih ramah lingkungan dan dapat didaur ulang. 

“Ini adalah langkah nyata yang diambil KAI untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai dan memberikan kontribusi positif terhadap kelestarian lingkungan," ujar Vice President Public Relations KAI, Anne Purba dalam siaran resminya, Rabu (2/7/2025) di Jakarta. 

Dikatakannya, Hari Bebas Kantong Plastik Sedunia, yang diperingati secara global, bertujuan untuk mengurangi penggunaan kantong plastik sekali pakai yang berdampak besar terhadap kerusakan lingkungan. 

"KAI mengambil langkah tegas dengan mengganti waste bag berbahan plastik yang digunakan di dalam kereta menjadi kertas yang dapat didaur ulang, mengurangi kontribusi sampah plastik yang selama ini digunakan oleh pelanggan kereta api,” jelasnya.

Seiring dengan semakin banyaknya pihak yang menyadari pentingnya pengelolaan sampah plastik, KAI tidak hanya fokus pada penggantian waste bag. 

Perusahaan juga meluncurkan fasilitas Water Station di stasiun-stasiun kereta, yang memberikan kemudahan bagi pelanggan untuk mengisi ulang air minum menggunakan tumbler pribadi. 

Langkah ini bertujuan untuk mengurangi ketergantungan pada botol plastik sekali pakai yang selama ini banyak digunakan oleh pelanggan. 

Dengan adanya fasilitas Water Station ini, pelanggan dapat lebih mudah mendapatkan air minum tanpa harus membeli botol plastik.

"Kami berharap pelanggan kami semakin terbiasa membawa tumbler pribadi, karena ini merupakan bagian dari gaya hidup ramah lingkungan. Dengan Water Station di stasiun, kami berusaha mengurangi ketergantungan pada botol plastik sekali pakai, yang selama ini menjadi salah satu penyumbang sampah plastik,” tambah Anne.

Dikatakannya, KAI juga memperluas jangkauan Water Station di lebih banyak stasiun. Hingga saat ini, sudah terdapat 102 unit Water Station yang tersebar di 54 titik lokasi pada 39 stasiun di seluruh wilayah operasional Divisi Regional dan Daerah Operasi. 

Stasiun-stasiun tersebut mencakup berbagai titik di Jabodetabek, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Medan, hingga Tanjungkarang. 

"KAI berharap dukungan ini dapat lebih banyak melibatkan pelanggan dalam upaya mengurangi sampah plastik dan membangun kebiasaan baru yang lebih ramah lingkungan," kata Anne.

Tak hanya inisiatif ramah lingkungan, KAI juga memberikan kontribusi besar terhadap pemulihan ekonomi nasional melalui program diskon tiket 30% bagi pelanggan selama libur sekolah. 

Program yang dimulai sejak 5 Juni 2025 ini bertujuan untuk meningkatkan mobilitas masyarakat dan memberikan kemudahan akses perjalanan yang lebih terjangkau. 

Hingga 2 Juli 2025, program diskon ini telah terjual sebanyak 2.071.134 tiket dari total kapasitas 3.529.612 tempat duduk yang disediakan, dengan tingkat penjualan mencapai 59% dari total kapasitas.

Selain diskon tiket, KAI juga terus menerapkan berbagai inovasi yang mendukung keberlanjutan dan efisiensi. 

Salah satunya adalah penggunaan teknologi Face Recognition Boarding, yang sudah diterapkan di beberapa stasiun untuk mempermudah proses boarding dan mengurangi penggunaan kertas cetak tiket. 

Ini merupakan bagian dari komitmen KAI dalam mengurangi penggunaan kertas dan menciptakan pengalaman perjalanan yang lebih efisien dan ramah lingkungan bagi pelanggan.

Di sektor layanan makanan, KAI juga menggantikan penggunaan plastik sekali pakai dengan wooden cutlery untuk mengurangi limbah plastik yang dihasilkan selama perjalanan. 

Langkah-langkah ini kata Anne, adalah bagian dari upaya berkelanjutan untuk mendukung prinsip ESG (Environmental, Social, and Governance). * (jasmin)