Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Petani dan Penggilingan Padi Kecil Nikmati Panen, Harga Menguntungkan

Di Wonosobo, Jawa Tengah, momentum panen bersama yang dilaksanakan pada 15 Agustus 2025 menjadi bukti hasil kerja keras petani yang didukung sinergi lintas pihak. foto: ist

SuaraTani.com - Jakarta| Sejumlah petani dari berbagai daerah di Indonesia menyampaikan rasa syukur dan kebahagiaan atas keberhasilan panen yang menghasilkan produksi melimpah dengan harga jual yang menguntungkan.

Di Wonosobo, Jawa Tengah, momentum panen bersama yang dilaksanakan pada 15 Agustus 2025 menjadi bukti hasil kerja keras petani yang didukung sinergi lintas pihak. 

“Alhamdulillah, dengan kualitas lokal asli Wonosobo, hasil panen kali ini luar biasa. Berkat dukungan semua pihak, termasuk Kodim 0707 Wonosobo, kami bisa panen bersama,” ungkap salah satu petani setempat dalam siaran resmi Kementan yang dikutip, Sabtu (16/8/2025).

Kebahagiaan serupa juga datang dari petani Desa Latak, Kecamatan Godong, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah. 

“Hasil panen kami melimpah, harga jual tinggi dan bagus, membuat kami petani sangat bahagia. Terima kasih kepada Presiden Prabowo dan Wapres Gibran,” ujar perwakilan petani setempat.

Di Lampung Selatan, Kelompok Tani Rukun Tani 1, Desa Karang Anyar, Kecamatan Jati Agung, juga menikmati hasil panen gadu yang memuaskan.  

“Alhamdulillah, harga lumayan bagus dan hasilnya melimpah,” ucap mereka.

Petani Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan, juga menyampaikan rasa syukur dan terima kasih. 

“Padi kami terjual dengan harga tinggi. Kami merasa senang dan bahagia. Terima kasih atas bantuannya. Merdeka!” seru mereka penuh semangat.

Apresiasi tidak hanya datang dari petani, tetapi juga pelaku usaha penggilingan padi skala kecil. Ahmad, pemilik penggilingan di Desa Banjarsari, Kecamatan Bayongbong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, mengungkapkan bahwa usahanya berjalan lancar tanpa hambatan.

“Setiap hari saya menggiling padi sekitar 1-2 ton. Stok saat ini sekitar 2 ton, beras sekitar 1 ton kurang. Terima kasih kepada pemerintah, khususnya Menteri Pertanian, atas kebijakan yang berpihak kepada kami pengusaha kecil,” kata Ahmad.

Sebelumnya, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menjelaskan bahwa terjadi pergeseran struktur pasar beras di Indonesia. 

Belakangan, stok beras di pasar tradisional melimpah, memberikan keuntungan bagi penggilingan kecil dan pedagang. Kondisi ini dinilai positif karena mendorong transparansi harga, memperkuat pelaku usaha kecil, serta tetap menjamin ketersediaan stok beras.

“Yang terjadi saat ini adalah ‘pesta’ penggilingan kecil karena pasokan melimpah. Terjadi hukum pasar. Pemerintah ingin agar usaha kecil tidak tertindas, sehingga ekonomi kerakyatan tetap berjalan. Kondisi ini justru menurut pedagang dan penggilingan kecil menjadi berkah bagi mereka. Penggilingan kecil dan pengecer bahagia,” ujar Mentan pada konferensi pers di Kantor Pusat Kementerian Pertanian, Jakarta, Rabu (13/08) lalu. * (wulandari)