
Ke-18 CPMI ilegal tersebut berhasil digagalkan keberangkatannya oleh Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Jawa Barat dan Polres Metro Bekasi Kota.
Menteri Karding berdialog langsung dengan para korban. Para CPMI ilegal ini mengaku dipingpong oleh calo yang berjanji memberangkatkan mereka ke Arab Saudi.
“Kita teh dioper-oper gitu pak,” ungkap salah satu korban.
“Enggak curiga dioper-oper?” tanya Menteri Karding.
Salah satu korban mengaku tidak menaruh rasa curiga karena para calo yang menjanjikannya kerja di Arab Saudi sebagai Asisten Rumah Tangga (ART) melewati prosedur yang resmi.
“Enggak, saya tanya ini aman? Enggak ilegal? Enggak ini mah resmi, aman,” ujar korban menirukan jawaban calo.
Menteri Karding kemudian menjelaskan bahwa salah satu syarat aman kerja ke luar negeri yakni memiliki kontrak kerja.
“Kalau berangkat tidak resmi begini, satu tidak punya kontrak kerja, kalau tidak punya kontrak kerja itu artinya teteh-teteh ini bisa dipermainkan, bahkan nanti bisa dijual malah,” kata Menteri Karding.
Di hadapan 18 CPMI itu, Menteri Karding mengungkapkan jika berangkat secara ilegal, mereka berpotensi menjadi korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).
“Bisa dijual, kalau dijual nanti kerjanya nanti kayak budak,” ujar Menteri Karding.
Ia kemudian bertanya apakah masih nekat berangkat ilegal. Sontak para CPMI menjawab ingin bekerja di luar negeri melalui prosedur yang resmi.\
Menteri Karding meminta kepada jajaran BP3MI Jawa Barat untuk mendata para korban agar dibantu mengikuti pelatihan keterampilan dan bahasa serta dibantu ditempatkan di luar negeri melalui perusahaan penempatan pekerja migran Indonesia (P3MI) yang terdata di KemenP2MI.
“Nanti didata ya, jadi ini enggak diapa-apain sama polisi, cuma dimintai keterangan. Lalu kita minta tolong, teteh-teteh ini terbuka ngomong apa adanya, membantu mengungkap jaringannya,” ujar Menteri Karding.
“Nanti yang mau berangkat lagi kita data, kita cari lowongan kerja di negara mana. Apakah di Malaysia, Taiwan, Brunei, nanti dicariin perusahaan yang bagus, nanti disalurkan,” kata Menteri Karding. * (wulandari)