Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Semester I-2025, Produksi Jagung Sumut Capai 1 Juta Ton

Sekretaris Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sumut, Fahri. foto: junita sianturi

SuaraTani.com - Medan| Sampai dengan semester I tahun 2025, produksi jagung petani Sumatera Utara (Sumut) telah mencapai satu juta ton dari target produksi yang ditetapkan sebanyak 2,1 juta ton.

"Kita optimis target tersebut dapat terealisasi mengingat sampai saat ini pertanaman jagung di Sumut masih terus berlangsung," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sumut, Rajali melalui Sekretaris Dinas, Fahri kepada wartawan, Rabu (23/7/2025) di Medan.

Menurut Fahri, antusias petani untuk menanam jagung semakin tinggi terlebih setelah pemeritah menetapkan HPP (Harga Patokan Petani) jagung pipil kering di tingkat petani sebesar Rp5.500 per kg dengan kadar air 18-20 persen.

Dikatakannya, untuk tahun 2024, produksi jagung Sumut mengalami surplus berkisar 200-300 ribu ton. Dimana produksi jagung petani Sumut sebesar 1,7 juta ton sementara kebutuhan jagung berkisar 1,4 juta ton.

"Tingginya produksi jagung petani kita membuat Sumatera Utara menjadi peringkat ketiga tertinggi secara nasional setelah Jawa Timur dan Jawa Tengah," kata Fahri.

Ia juga optimis, produksi jagung di Sumut untuk tahun 2025 akan melebihi target yang ditetapkan mengingat saat ini pertanaman jagung juga menjadi perhatian TNI, Polri dalam mendukung swasembada pangan.

"TNI fokus pada tanaman padi sementara Polri konsen di pertanaman jagung. Nah, sesuai hasil pertemuan kami dengan Polda Sumut kemarin, Selasa (22/7/2025), mereka juga akan mengembangkan jagung di tiap desa/kelurahan dengan target satu hektare satu desa/kelurahan," jelas Fahri. 

Jadi, kalau di Sumut ada berkisar 6.000-an desa/kelurahan maka kata Fahri, akan ada penambahan tanaman jagung seluas 6.000 hektare. Luas pertanaman itu akan menambah luas tanam jagung di Sumut yang rata-rata berkisar 250-280 ribu hektare per tahun.

"Dengan adanya dukungan pihak Polri, luas tanam jagung di Sumut akan meingkat yang otomatis produksi juga akan meningkat," ucapnya.

Produksi jagung yang semakin meningkat bahkan mengalami surplus membuat Sumut tidak lagi impor jagung untuk kebutuhan pakan ternak. 

"Sembilan perusahaan besar pakan ternak yang ada di Sumut sudah dua tahun ini tidak lagi impor jagung. Jadi semuanya menggunakan jagung yang diproduksi petani lokal," tutup Fahri. * (junita sianturi)