Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Menag Resmikan Pembangunan Jembatan Wihara Mahakaruna Buddhist Center

 Menag Nasaruddin Umar didampingi Wagub Sumut Surya pada peletakan batu pertama pembangunan jembatan dan akses jalan menuju Wihara Mahakaruna Buddhist Center, Jalan H Anif, Cemara, Kecamatan Percut Seituan, Kabupaten Deliserdang, Rabu (20/8/2025). foto: ist

SuaraTani.com - Deliserdang| Menteri Agama Nasaruddin Umar melakukan peresmian peletakan batu pertama pembangunan jembatan dan jalan dari Desa Mahakaruna Buddhist Center ke pintu Tol Jalan Haji Anif, Komplek MKBC Cemara Abadi Percut Seituan, Deliserdang, Rabu (20/8/2025).

Menteri Agama (Menag) Menag pada kesempatan itu menyampaikan agar umat Budha dapat menjalankan ajaran Budha yang seutuhnya, bukan hanya formalitas saja. 

Yakni dengan menjalankan filosofi Budha, yaitu meninggalkan kemewahan untuk mencari pencerahan dengan mencerahkan orang lain.

"Ajaran Budha itu antara rasa dan rasio dia parelel. Nilai Budhis ini perlu kita jadikan nilai luhur budaya bangsa," kata Menag yang didampingi Wakil Gubernur Sumatera Utara (Sumut), Surya.

Menurut Menag, Wihara yang ada di sini adalah rumah ibadah untuk agama Budha. Diharapkan rumah ibadah ini dapat mengajak umat Budha memiliki budi pekerti yang baik.

"Keberhasilan Kementerian Agama adalah ketika mengajak umat beragama dekat dengan agamanya di antaranya umat Budha yang dekat dengan agamanya dan mempedomani ajaran agamanya," katanya.

Sementara itu, Wagub Sumut Surya Dalam sambutannya, Wagub Surya berharap, pembangunan jembatan dan akses jalan menuju Wihara Mahakaruna Buddhist Center, dapat menjadi simbol kerukunan antarumat beragama di Sumut. 

Dengan adanya akses jalan dan jembatan menuju Wihara Mahakaruna Buddhist Center, tidak hanya membangun infrastruktur fisik, tetapi juga membangun infrastruktur sosial berupa kebersamaan, toleransi, dan harmoni kehidupan beragama.

"Pembangunan jembatan dan akses jalan menuju Wihara Mahakaruna Buddhist Center menjadi sangat penting. Dengan panjang 20,60 meter dan lebar 10 meter. Jembatan ini bukan hanya sarana fisik, melainkan juga simbol penghubung antara umat, masyarakat, dan pemerintah," ucap Surya.

Surya juga mengajak semua pihak terkait, untuk bersama-sama membangun semangat gorong-royong. Sehingga pembangunan ini dapat segera rampung dan bermanfaat bagi masyarakat.

"Mari kita bangun semangat gotong royong, agar pembangunan yang kita mulai hari ini, dapat terwujud dengan baik, tepat waktu, dan memberikan manfaat jangka panjang," katanya.

Sementara itu, Presiden World of Buddhist Sangha Council Maha Bhiksu Hui Siong Mahanayaka juga mengajak umat Budha memahami filosofis Bodhisatta.

Yakni seseorang yang telah mencapai pencerahan., tetapi memilih untuk tidak memasuki Nirvana demi membantu makhluk lain mencapai pencerahan.

Menurutnya konsep ini, sangat penting dalam Buddhisme Mahayana, mewujudkan welas asih dan kebijaksanaan. Seorang Bodhisatta berupaya mencapai kesempurnaan melalui berbagai praktik, seperti kemurahan hati, moralitas, kesabaran, dan kebijaksanaan, dengan tujuan menolong semua makhluk.

"Hari ini kita membuat jalan yang bagus adalah memberikan akses untuk kemudahan bagi umat untuk beraktivitas. Semoga dapat bermanfaat bagi masyarakat dan negara," katanya.

Hadir dalam kegitan ini Forkopimda Sumut, Bupati Deliserdang, OPD Sumut, tokoh agama serta  umat Buddha lainnya. * (junita sianturi)