SuaraTani.com - Jakarta| Pemerintah meluncurkan Sekolah Garuda, sebuah program sekolah unggul berasrama yang menjadi bagian dari Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) Presiden Prabowo Subianto.
Program ini dirancang untuk memperkuat upaya transformasi pendidikan nasional sekaligus menyiapkan generasi muda Indonesia agar mampu bersaing di tingkat global menuju visi Indonesia Emas 2045.
Sebagai bentuk dukungan nyata, pemerintah melalui APBN 2025 mengalokasikan dana sebesar Rp2 triliun, atau 0,27% dari total Anggaran Pendidikan, untuk penyelenggaraan Sekolah Garuda.
Dari jumlah tersebut, Rp1 triliun dialokasikan sebagai dana abadi sekolah unggul guna memastikan keberlanjutan program dalam jangka panjang.
Peluncuran Sekolah Garuda dilakukan oleh Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) di 16 titik wilayah.
Dari jumlah itu, 12 sekolah ditetapkan sebagai Sekolah Garuda Transformasi, sementara empat lainnya merupakan Sekolah Garuda Baru yang ditargetkan mulai beroperasi pada tahun ajaran 2026/2027.
Pemerintah menargetkan 80 Sekolah Garuda Transformasi dan 20 Sekolah Garuda Baru akan dibina dan dibangun hingga tahun 2029.
Sekolah Garuda Transformasi ditujukan bagi Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA) unggul yang telah ada, untuk meningkatkan kapasitas sekolah agar mampu mengantarkan siswa masuk ke perguruan tinggi kelas dunia.
Penguatan ini meliputi peningkatan kompetensi siswa, peningkatan kapasitas guru, serta pengembangan manajemen sekolah.
Sementara itu, Sekolah Garuda Baru dibangun dari nol di wilayah Tertinggal, Terdepan, dan Terluar (3T) serta daerah yang masih minim akses terhadap pendidikan unggul.
Langkah ini diharapkan dapat memperluas pemerataan kesempatan pendidikan berkualitas bagi seluruh anak Indonesia.
Salah satu sekolah yang ditetapkan sebagai pionir Sekolah Garuda Transformasi adalah SMA Pradita Dirgantara. Kepala SMA Pradita Dirgantara M Ridwan Aziz menyambut positif penetapan tersebut.
Ia menilai program ini membuka peluang besar bagi peserta didik berprestasi tinggi untuk mendapatkan layanan pendidikan yang sesuai dengan potensi mereka.
“Potensi yang sudah besar, dikelola, dididik dengan sumber daya terbaik juga, maka mereka akan lebih unggul lagi. Sehingga harapan kita di 2045 Indonesia benar-benar bisa menjadi kekuatan yang diperhitungkan di dunia,” ujar Aziz. * (wulandari)


