SuaraTani.com - Jakarta| Produk peternakan, pertanian, dan rempah-rempah Jawa Timur berhasil memperoleh transaksi ekspor ke Singapura senilai USD1,06 juta atau setara Rp17,70 miliar.
Nilai transaksi ini tertuang dalam nota kesepahaman (MoU) kontrak dagang antara pelaku usaha Jawa Timur dan buyer Singapura pada East Java Trade and Investment Forum 2025.
Forum ini digelar di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Singapura pada Kamis, (13/11/2025).
“Pelaku usaha Jawa Timur berhasil mendapatkan transaksi ekspor melalui kontrak dagang dengan buyer Singapura sebesar Rp17,70 miliar. Melalui forum ini, pemerintah mempromosikan potensi dagang dan investasi usaha di Jawa Timur kepada pelaku bisnis Singapura,” ujar Atase Perdagangan (Atdag) RI Singapura Billy Anugrah, dalam siaran pers, Jumat (14/11/2025).
Sebanyak empat perusahaan Jawa Timur menandatangani MoU tersebut. Keempat perusahaan ini, yaitu PT Charoen Pokphand Jaya dengan produk anak ayam (day old chick), PT Mitratani Dua Tujuh dengan beragam produk pertanian.
Kemudian, CV Miracle Agro Spices dan PT Pratama Spices Indonesia dengan produk rempah-rempah (spices).
Pada forum tersebut, hadir 20 eksportir unggulan Jawa Timur. Sebanyak 16 di antaranya merupakan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dari sektor makanan dan minuman, pertanian, dan manufaktur.
Sementara itu, empat lainnya merupakan pelaku usaha kawasan industri (industrial park) Jawa Timur. East Java Trade and Investment Forum 2025 digelar Atdag Singapura yang bekerja sama dengan Indonesia Investment Promotion Center (IIPC) Singapura, KBRI Singapura.
Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim), serta Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).
Forum tersebut menjadi wujud komitmen penguatan hubungan dagang Indonesia, khususnya Provinsi Jawa Timur, dengan Singapura. Forum ini turut dihadiri Duta Besar RI Singapura Suryopratomo dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
Khofifah menyatakan, East Java Trade and Investment Forum 2025 menjadi kesempatan untuk mengembangkan potensi sekaligus berjejaring dengan para pelaku bisnis Singapura.
Pada sektor perdagangan, pelaku usaha Jawa Timur dapat berkontribusi sebagai pusat produksi dan pemasok rantai nilai terintegrasi (integrated value chain supplier) bagi berbagai produk yang diproduksi perusahaan Singapura.
Pemilik Namira Ecoprint Yayuk Eko Agustin mengapresiasi dukungan Kementerian Perdagangan (Kemendag) pada East Java Trade and Investment Forum 2025.
“Terima kasih atas dukungannya, kami berharap selanjutnya bisa terus diajak untuk ikut ke berbagai pameran di luarnegeri, kami tunggu kesempatannya,” ujar Yayuk.
Sekilas Perdagangan Indonesia-SingapuraSingapura menempati posisi ke-5 sebagai negara tujuan ekspor Indonesia dan posisi ke-2 sebagai negara asal impor Indonesia setidaknya dalam enam tahun terakhir (2020–2025).
Produk ekspor utama Indonesia ke Singapura, yakni perhiasan, logam, dan timah. Sedangkan, produk impor utama Indonesia dari Singapura, yakni logam, instrumen dan peralatan navigasi (navigation instruments and appliances), serta mesin pengolahan data otomatis.
Pada Januari-September 2025, total perdagangan Indonesia dan Singapura mencapai USD23,98 miliar. Total ekspor Indonesia ke Singapura senilai USD10,27 miliar dan total impor Indonesia dari Singapura senilai USD13,70 miliar. * (jasmin)


