Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Februari, Harga Gabah Tertinggi Petani Rp5.818 per Kg

Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Utara (Sumut) mencatat, harga gabah tertinggi di tingkat petani pada Februari 2020, senilai Rp5.818 per kilogram (kg). Harga ini  berasal dari gabah kualitas Gabah Kering Giling (GKG) varietas Permaisuri di Kabupaten Toba Samosir. suaratani.com - dok
 

SuaraTani.com - Medan| Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Utara (Sumut) mencatat, harga gabah tertinggi di tingkat petani pada Februari 2020, senilai Rp5.818 per kilogram (kg). Harga ini  berasal dari gabah kualitas Gabah Kering Giling (GKG) varietas Permaisuri di Kabupaten Toba Samosir. 

Sedangkan harga terendah senilai Rp4.200 per kg berasal dari Gabah Kualitas Rendah varietas Mekongga dan Ciherang di Kabupaten Simalungun, gabah kualitas GKP Varietas Inpari di Kabupaten Labuhanbatu, dan gabah kualitas GKP varietas Inpari di Kabupaten Batu Bara. 

Kepala BPS Provinsi Sumut, Syech Suhaimi mengatakan, di tingkat penggilingan, harga tertinggi senilai Rp5.918 per kg berasal dari gabah kualitas GKG varietas Permaisuri di Kabupaten Toba Samosir. 

“Sedangkan harga terendah senilai Rp4.250 per kg berasal dari gabah kualitas rendah varietas Mekongga dan Ciherang di Kabupaten Simalungun, gabah kualitas GKP Varietas Inpari di Kabupaten Labuhanbatu, dan Gabah kualitas GKP varietas Inpari di Kabupaten Batu Bara,” ujar Syech Suhaimi di Medan, Senin (22/3/2021). 

Syech menyebutkan, rata-rata harga gabah kelompok kualitas GKG di tingkat petani mengalami kenaikan sebesar 3,96% dari Rp5.357 per kg pada Januari 2021 menjadi Rp5.569 per kg pada Februari 2021. 

Sedangkan Kelompok kualitas Gabah Kering Panen (GKP) mengalami penurunan 0,25% dari bulan sebelumnya yaitu dari Rp4.603 per kg menjadi Rp4.592 per kg.

“Rata-rata harga gabah kelompok kualitas GKG di tingkat penggilingan mengalami kenaikan sebesar 3,65% dari Rp5.443 per kg pada Januari 2021 menjadi Rp. 5.642 per kg pada Februari 2021. Sementara kelompok kualitas GKP mengalami kenaikan sebesar 0,02% dari bulan sebelumnya yaitu dari Rp4.664 per kg menjadi Rp4.665 per kg,” sebutnya. 

Pada Februari 2021, BPS  Sumut berhasil mencatat 96 observasi transaksi penjualan gabah di 13 kabupaten terpilih dengan komposisi terbanyak didominasi oleh Gabah Kering Panen (GKP) sebanyak 57 observasi (59,38%), diikuti Gabah Kering Giling (GKG) sebanyak 19 observasi (19,79%), dan Gabah Kualitas Rendah sebanyak 20 observasi (20,83%).

Pengumpulan hasil observasi transaksi harga penjualan gabah yang berhasil dicatat di Sumut, terbanyak berasal dari Kabupaten Simalungun yaitu sebanyak 18 observasi (18,75%), disusul Kabupaten Toba, Deliserdang, Serdang Bedagai, dan Batu Bara masing-masing sebanyak 10 observasi (10,42%).

Kabupaten Mandailing Natal sebanyak 8 observasi (8,33%), Kabupaten Tapanuli Selatan, Langkat, Padang Lawas Utara, dan Labuhanbatu Utara masing-masing sebanyak 5 Observasi (5,21%), dan selebihnya sebanyak 10,42% tersebar di 3 kabupaten sampel (Labuhanbatu, Tapanuli Utara, dan Asahan).

Di tingkat Petani, harga Gabah Kering Giling (GKG) bulan Februari 2021 naik sebesar 3,96%. Sedangkan Gabah Kering Panen (GKP) turun sebesar 0,25%.* (ika)