
SuaraTani.com – Labuhanbatu| Keluarga Besar Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (KB HIPMI) Labuhanbatu menggelar acara halalbihalal dan silaturahim, Minggu (16/5/2021) di Rantauprapat.
Meski ditengah kondisi pandemi Covid-19 yang masih melanda negri, KB HIPMI tetap menjalin silaturahim sesama kader dengan tetap mematuhi protokol kesehatan (Prokes) Covid-19.
"Silaturahmi tetap harus dirawat untuk tetap menumbuhkan rasa soliditas yang baik sesama kader. Tentunya dengan tetap mematuhi protokol kesehatan," kata Mizwar Tanjung, salah seorang kader.
Halal bihalal dan silaturahim KB HIPMI Labuhanbatu berjalan dengan suka cita, walau tanpa dihadiri oleh KSB. Sebagai wadah organisasi yang menaungi dunia wirausaha, HIPMI mesti hadir memberi semangat berjuang dalam usaha, meski ditengah bencana Covid-19.
"Hari ini serasa dunia usaha menurun lesu akibat dampak pandemi yang masih terus melanda. Namun tentunya kita harus tetap memompa semangat agar kondisi usaha para kader HIPMI dapat terus survive dan berkembang sebagaimana harapan kita," kata Faisal Nasution.
Dikesempatan yang sama dia menyampaikan bahwa pandemi Covid-19 yang hari ini melanda, seharusnya tidak menjadi kambing hitam untuk tidak bersemangat dalam membangun bisnis dan ikhtiar.
"Kita harus bisa berdamai dengan keadaan, sembari menata perlahan harapan masih tersisa," tandasnya.
Sesuai sejarah, berdirinya Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) sejak 10 Juni 1972 dilandasi semangat untuk menumbuhkan wirausaha di kalangan pemuda, karena pada saat itu tidak banyak kaum muda yang bercita-cita menjadi pengusaha.
Dalam perjalanannya sampai terjadinya krisis ekonomi pada 1998, HIPMI telah sukses mencetak kaderisasi wirausaha, dengan tampilnya tokoh-tokoh muda dalam percaturan dunia usaha nasional maupun internasional. Keadaan itu kemudian dapat merubah pandangan masyarakat terhadap profesi pengusaha pada posisi terhormat.
Pada era reformasi, terutama pasca krisis ekonomi, dituntut adanya perubahan visi dan misi organisasi. HIPMI senantiasa adaptif dengan paradigma baru, yakni menjadikan Usaha Kecil Menengah sebagai pilar utama dan lokomotif pembangunan ekonomi nasional. *(fdh)