Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Jemaah Naqsabandiyah Rayakan Idul Fitri Hari Ini

Jemaah Tarekat Nasqsabandiyah Al-Kholidiyah Jalaliyah menggelar Salat Idulfitri 2021 di Pondok Pesantren Darusshofa, Marindal, Kecamatan Patumbak, Kabupaten Deliserdang, Sumut, Rabu (12/5/2021). suaratani.com-ika 

SuaraTani.com – Medan| Jemaah Tarekat Nasqsabandiyah Al-Kholidiyah Jalaliyah  sudah menggelar Salat Idulfitri 2021, Rabu (12/5/2021).

Bertempat di Pondok Pesantren Darusshofa, Marindal, Kecamatan Patumbak, Kabupaten Deliserdang, Sumatra Utara (Sumut), tak kurang dari seratus jemaah hadir di pesantren itu untuk merayakan Hari Raya Idulfitri 1442 H. 

Pondok pesantren tersebut mulai ramai didatangi jemaah sejak pukul 06.30 WIB. Laki-laki dari muda hingga tua tampak merapikan pakaian. Begitu juga dengan kain sorban putih yang ditata di kepala.

“Berdasarkan hitungan, hari ini kita sudah melaksanakan Salat Idul Fitri, sesuai arahan Tuan Guru kita Al Mukaram Buya Syekh Muhammad Nur Ali selaku Mursid Guru Besar Tarekat Naqsabandiyah,” ujar Syekh Muda Markum.

Salat Id yang dimulai pukul 07.30 WIB dengan tetap memakai protokol kesehatan ketat. Jemaah yang hadir diwajibkan memakai masker.

Jumlah jemaah yang biasanya  ribuan orang juga dikurangi. Salat Id hanya diikuti oleh sejumlah orang dari beberapa daerah saja. 

“Selama pandemik, jemaah tarekat ini, kita tetap menerapkan Prokes. Tuan guru kita juga selalu mengingatkan agar kita ini tetap menjaga Prokes di tengah pandemik Covid-19 yang masih terjadi,” ujar Markum. 

Biasanya, Tarekat Naqsabandiyah memusatkan kegiatan perayaan Idulfitri di kawasan Bandartinggi, Kecamatan Bandar Masilam, Kabupaten Simalungun. Tetapi Tarekat Naqsabandiyah tetap mengikuti aturan pemerintah, sehingga mereka mengambil kebijakan, agar ibadah Idul Fitri digelar di sejumlah lokasi. 

“Pusat kita di Bandartinggi, Karena ada pembatasan pergerakan massa dan penyekatan larangan mudik, kita diberikan izin untuk tidak ke Bandar Tinggi,” katanya.

Perayaan Idulfitri yang dilakukan Jemaah Tarekat Naqsabandiyah ini tentunya sudah pasti berbeda dengan Pemerintah yang memutuskan 1 Syawal jatuh pada Kamis (13/5/2021) besok. 

Ini menurut Markum dikarenakan, mereka menggunakan Hisab Qamariah. 

“Jadi kita punya dasar perhitungan. Itu, dari Hisab Qamariah. Ada hitungan tersendiri. Tentunya tuan guru telah menunjuk Dewan Mursidin dan Dewan Fatwa, untuk membuat hitungan supaya kita bisa melaksanakan ibadah sesuai arahan tuan guru,” terangnya. 

Di Indonesia, jumlah jemaah Naqsabandiyah mencapai ratusan ribu orang yang tersebar di sejumlah daerah, mulai dari Sumut, Riau hingga ke beberapa kawasan di Jawa. *(ika)