Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Harga Lebih Tinggi dari HPP Jadi Kendala Serapan Beras PSO Rendah

Pemimpin Wiilayah Perum Bulog Divisi Regional Sumatera Utara, Arif Mandu.suaratani.com-ika 

SuaraTani.com – Medan| Pemimpin Wilayah Perum Bulog Regional Sumatera Utara (Sumut), Arif Mandu, menyebutkan, penyerapan beras penugasan (PSO) di Sumatera Utara (Sumut) sedikit sulit. Hal ini dikarenakan  untuk pengadaan beras PSO, harga selalu di atas Harga Penetapan Pemerintah (HPP).

“Kalau HPP kita, itu kan  Rp8.300 per kilogram (kg) di gudang Bulog, sementara harga beras standar medium itu Rp9.000 an per kg. Dan ini terlihat dari realisasi penyerapan di tahun 2021 yang hanya mampu menyerap sekitar 2.000 ton, yang disiapkan untuk beras cadangan pemerintah (CBP),” ujar Arif Mandu kepada wartawan, Kamis (23/6/2022).

Dikatakan Arif Mandu, untuk tahun ini, pihaknya menargetkan bisa menyerap 27.000 ton. Tetapi hingga pertengahan Juni, yang bisa terserap baru sekitar 1.600 ton.

“Kendalanya yah di harga yang di atas HPP. Tetapi kalau harganya tinggi, gak papa, karena itu kan lebih baik untuk petani,” katanya. 

Untuk bisa dibeli sebagai beras PSO, kata Arif Mandu, ada kriteria yang harus dipenuhi, diantaranya, kualitas beras dengan kadar air yang harus 14% dan tingkat kepatahan (broken) sebesar 20%.

“Artinya itu standar beras medium untuk cadangan beras pemerintah.Tapi kalau beras komersil, yah bebas saja,” lanjutnya. 

Saat ini, Perum Bulog Divre Sumut memiliki stok beras sebanyak 9.000 ton yang diperkirakan cukup untuk memenuhi kebutuhan beras hingga 3 bulan kedepan. *(ika)