Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Mendag Gandeng IPC dan ICC untuk Tingkatkan Potensi Lada dan Kelapa

Mendag Zulkifli Hasan meninjau ruang pamer ICC dan IPC saat melakukan kunjungan ke sekretariat kedua organisasi yang berada di gedung Bappebti Jakarta, Rabu (12/4/2023).suaratani.com-ist

SuaraTani.com – Jakarta| Menteri Perdagangan (Mendag), Zulkifli Hasan  menyampaikan, Pemerintah Indonesia terus memperkuat kemitraan dengan  organisasi komoditas lada dan kelapa internasional.  

Hal itu diwujudkan Kementerian Perdagangan dengan cara memperkuat kemitraan dengan International Coconut Community (ICC) dan International Pepper Community (IPC).   

Upaya memperkuat kemitraan dengan organisasi lada dan kelapa internasional    tersebut bermanfaat untuk semakin mempererat koordinasi sinergis antar pemangku kepentingan (stakeholder), baik di tingkal lokal maupun global. 

Hal  ini  disampaikannya saat mengunjungi Sekretariat ICC dan IPC di  Gedung  Bappebti, Jakarta, Rabu (12/4/2023).  

“Keberadaan kantor Sekretariat ICC dan IPC di Indonesia memiliki berbagai kelebihan.Terdapat nilai lebih seperti kemudahan berkomunikasi dengan pemangku  kepentingan; akses informasi ke pasar global; jejaring antarpemangku kepentingan; program peningkatan kapasitas untuk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM);    serta peningkatan kesejahteraan petani. Penting bagi kita untuk melihat peran   besar Indonesia dalam organisasi internasional kelapa dan lada ini sebagai   peluang kerja sama yang harus dimanfaatkan,” kata Mendag Zulkifli Hasan.

Menurut Mendag Zulkifli Hasan, bergabungnya Indonesia sebagai anggota   organisasi komoditas internasional merupakan salah satu strategi kebijakan  perdagangan.  

Ia pun melihat, langkah ini akan mendukung akses pasar yang lebih baik dan  melindungi ekspor komoditas pertanian Indonesia.

Dalam kunjungannya ke Sekretariat ICC dan IPC, Mendag Zulkifli Hasan berdialog  dengan Direktur Eksekutif ICC Jelfina C. Alouw dan Direktur Eksekutif IPC Firna  Azzura Ekaputri. 

Kepada ICC, Mendag meminta untuk terus aktif meningkatkan potensi  produk kelapa nasional.  

Sementara itu,  kepada  IPC,  Mendag  menyatakan  dukungan  dalam  memperluas keanggotaan,  khususnya  terhadap  Brasil  dan  Kamboja,  untuk  meningkatkan  posisi  tawar organisasi.

Mendag Zulkifli Hasan melanjutkan, sebagai produsen kelapa dan lada terbesar  kedua di dunia, pada  2022 Indonesia mengekspor kelapa dan produk  turunannya  senilai US$1,76 miliar dengan volume sebesar 2,06 juta ton.  

Sementara untuk lada, total nilai ekspor mencapai US$148 juta dengan volume 29,6 juta kilogram.

“Harga remuneratif dan akses pasar menjadi prioritas yang akan terus kami perjuangkan dalam perundingan di organisasi komoditas internasional agar  pemangku kepentingan, khususnya petani dapat meraup keuntungan nyata dengan penghidupan yang lebih baik,” pungkasnya. *(jasmin)