
Ketua Umum Ikatan Alumni SMA Negeri 1 Tarutung, Erikson Sianipar dalam sambutannya mengatakan, seminar ini terlaksana berkat partisipasi dan dukungan kuat IA-SMANSA.
"Seminar yang kita gelar pada hari ini bertujuan mengedukasi ibu-ibu hamil agar dapat memenuhi pasokan gizi/ nutrisi janin/anak dengan baik terutama pada masa 1.000 hari pertama setelah dinyatakan hamil, sebagai waktu siklus pembangunan otak dan kesiapan fisik," ujar Erikson.
Selain sesi edukasi pada para ibu hamil dalam memenuhi pasokan gizi, ada juga pembekalan kepada para remaja siswa siswi SMA/SMK di Taput.
Dalam mempersiapkan generasi emas Taput, haruslah direncanakan dengan holistik. Di usia Indonesia 100 tahun ( tahun emas ), mereka mau menjadi apa.
“Tentu, kita berharap bahwa pada tahun emas Indonesia tersebut , mereka akan menjadi orang-orang yang pegang peran dan ikut menentukan arah perjalanan bangsa,” kata Erikson.
Erikson menegaskan, keinginan kuat menjadikan mereka sebagai Generasi Emas Indonesia, tentunya menjadi tanggung jawab bersama.
Generasi muda inilah yang menjadi harapan kita kedepan, yang akan ambil bagian dalam memajukan bangsa.
Sebab itulah kaum bu harus memperhatikam pasokan gizi dan nutrisi sejak bayi dalam kandungan agar anak anak menjadi orang yang berkarakter kuat, cerdas dan memiliki pengetahuan /keterampilan tinggi,
“Itulah alasan dan pentingnya kita harus menyiapkan generasi muda sebaik mungkin," tambahnya. .
Ketua Panitia Penyelenggara Seminar, Darwin NF Nainggolan, mengatakan, seminar ini dapat terlaksana berkat partisipasi dan dukungan kuat dari seluruh anggota, IA SMANSATarutung.
Sebagai dasar pelaksanaan seminar adalah, IA-SMAMSA mendukung program pemerintah pusat dan Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara dalam mewujudkan generasi emas 2045 dan Tapanuli Utara menjadi lumbung sumber daya manusia. melalui pemenuhan gizi sejak bayi dalam kandungan,mendukung program pemerintah dalam penurunan angka stunting khususnya di Tapanuli utara.
"Terciptanya generasi muda yang memiliki kecerdasan yang komprenhensif,yang produktif,yang inovatif dan damai dalam intraksi sosial serta berkarakter yang kuat,serta dapat menekan angka pernikahan dini,yang berdampak pada tingginya resiko kematian ibu/bayi," ujar Darwin.
Seminar yang berlangsung sehari itu menghadirkan 2 narasumber, yakni Rektor Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Tarutung, Profesor Albiner Siagian yang mengangkat topik gizi pada masa remaja dan masa kehamilan, dan Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas kesehatan Taput, Rosinta Hutabarat, yang membahas risiko pernikahan dini.
Elfira Sipayung, mewakili peserta ibu hamil mengucapkan terima kasih kepada IA SMANSA yang memprakarsai acara seminar.
"Terimakasih kami sampaikan kepada IA - SMANSA atas seminar ini.kami semakin lebih mengerti dan pahan dan faham bahwa di sekeliling kita bisa dijadikan sebagai asupan gizi bagi kandungan ibu hamil,semoga ilmu yang disampaikan para narasumber dapat kami laksanakan dan kami bagi teman teman kami ibu hamil," ujar Elfira.
Di akhir acara yang turut dihadiri Kepala Sekolah SMA Negeri l Tarutung, guru dan para alumni, panitia seminar bersama ketua menyerahkan asupan makanan bergizi kepada peserta ibu hamil. *(darwin nainggolan)