SuaraTani.com – Medan| Pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara (Sumut) secara q-to-q pada Triwulan I-2023 mengalami kontraksi sebesar 0,45% , sedangkan secara y-on-y tumbuh sebesar 4,87%.
“Perekonomian Sumut berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Triwulan I-2023 atas dasar harga berlaku mencapai Rp 251,95 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp 145,71 triliun,“ ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumut, Nurul Hasanudin saat memaparkan pertumbuhan ekonomi melalui kanal YouTube BPS Sumut, Jumat (5/5/2023).
Hasan, panggilan akrab Nurul Hasanudin, mengatakan, jika dilihat menurut lapangan usaha, secara q-to-q, pertumbuhan tertinggi pada Triwulan I-2023 terjadi pada kategori Jasa keuangan & Asuransi sebesar 2,7%.
Sedangkan kategori Administrasi Pemerintahan mengalami kontraksi pertumbuhan paling dalam sebesar 4,99%,” kata Hasan.
“Sementara secara y-on-y, pertumbuhan tertinggi pada Triwulan I-2023 terjadi pada kategori Transportasi & pergudangan sebesar 15,64%, sedangkan kategori Administrasi Pemerintahan mengalami pertumbuhan terendah sebesar 0,67%,” kata Hasan.
Diterangkannya, jika dilihat berdasarkan sumber pertumbuhan, maka sumber pertumbuhan ekonomi tertinggi Sumut di Triwulan I-2023 berasal dari komponen Perdagangan Besar dan Eceran, dan Reparasi ‘Mobil dan Sepeda Motor sebesar 1,01 %.
“Ini jika kita lihat secara q to q yah,” terangnya.
Lebih jauh dijelaskan Hasan, jika dilihat menurut pengeluaran, maka secara q -to - q, pertumbuhan tertinggi pada Triwulan I -2023 terjadi pada komponen Pengeluaran Konsumsi LNPRT sebesar 0,6%.
Sedangkan komponen yang mengalami kontraksi paling dalam sebesar 11,05% terjadi pada komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintahan
“Sementara secara y -on - y, pertumbuhan tertinggi pada Triwulan I -2023 terjadi pada komponen Pengeluaran Konsumsi LNPRT sebesar 7,46%. Sedangkan komponen dengan laju pertumbuhan terendah sebesar 2,06% terjadi pada komponen Impor,” kata Hasan lebih lanjut.
Secara y-0n-y, pada Triwulan I tahun 2023, pertumbuhan ekonomi Sumut yang sebesar 4,87% berada di atas pertumbuhan ekonomi Pulau Sumatra. *(ika)