Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Menteri Bahlil: Pemerintah Komit Kelola Tambang untuk Kepentingan Rakyat

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia. foto: ist

SuaraTani.com - Jakarta| Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia meminta sumber daya alam Indonesia yang begitu besar dapat dikelola dengan sebaik-baiknya untuk kepentingan rakyat.

"Harus kita kelola sebaik-baiknya, untuk kepentingan rakyat, bangsa, dan negara, dan untuk kesejahteraan rakyat kita. Ini yang terkait dengan Pasal 33 Undang-Undang Dasar 1945," ujar Bahlil di Jakarta, Rabu (15/10/2025).

Bahlil juga mendorong pemerataan ekonomi hingga ke daerah-daerah melalui sektor pertambangan. Terkait dengan hilirisasi, Pemerintah menyerahkan sekitar 18-20 proyek hilirisasi dengan total investasi mencapai USD38 miliar atau Rp618 triliun. 

Proyek-proyek ini digadang-gadang akan menciptakan hingga 300 ribu lapangan pekerjaan langsung dan lebih dari satu juta lapangan pekerjaan tidak langsung.

"Ini adalah cara kehadiran negara untuk mendorong program agar bisa melakukan pemerataan pertumbuhan ekonomi di wilayah-wilayah. Ekonomi kita tidak boleh hanya tumbuh di Jakarta, harus di daerah. Caranya apa? Hilirisasi. Kalau tanpa ini, saya pikir kita akan susah untuk mencapai percepatan-percepatan pembangunan," tegas Bahlil.

Luncurkan Minerba One

Untuk mengakselerasi tata kelola pertambangan yang baik bagi kepentingan masyarakat, Kementerian ESDM terus melakukan inovasi digital. 

Dimulai dari pembangunan beberapa sistem aplikasi informasi seperti Minerba One Data Indonesia pada 2011, Minerba Online Monitoring System (MOMS), dan aplikasi pencatatan Penerimaan Negara Bukan Pajak (e-PNBP) pada 2019. 

Berbagai aplikasi ini kemudian disatukan dan terintegrasi menjadi aplikasi Minerba One yang diluncurkan pada pembukaan Minerba Convex 2025.

Menurut Direktur Jenderal Mineral dan Batubara (Minerba) Tri Winarno, minerba one hadir menyatukan sistem-sistem yang sudah ada dan sudah dibangun mulai dari hulu.

Yaitu mulai dari feasibility study, pencatatan sumber daya cadangan, sampai kepada penjualan mineral dan batubara.

"Ini bertujuan agar bisnis proses mulai dari perizinan, produksi, pengawasan, di mana pengawasan ini jumlah dari tim pengawas sangat terbatas sehingga digitalisasi ini mau tidak mau suka atau tidak suka harus kita bangun. Juga pelaporan berbasis data yang kredibel dan real time," jelas Tri Winarno.

Ia juga menyampaikan, Minerba One ini dibangun bukan hanya untuk mempermudah birokrasi, tetapi juga meningkatkan transparansi, akuntabilitas, dan layanan publik. 

Kementerian ESDM berkotmitmen untuk menghadirkan pelayanan yang lebih cepat, transparan, dan responsif terhadap kebutuhan dunia usaha, sekaligus memperkuat peran Pemerintah dalam pengawasan dan pembinaan sektor minerba. * (wulandari)