Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Masih Ditopang Pertanian, Perekonomian Sumut Terkontraksi 1,07%

Kepala BPS Provinsi Sumut Syech Suhaimi memaparkan kondisi perekonomian Sumut di tahun 2020, Jumat (5/2/2021). suaratani.com-ist

SuaraTani.com–Medan| Pandemi Covid yang mulai berlangsung sejak Maret 2020 berdampak signifikan terhadap perekonomian Sumatera Utara (Sumut). 

Data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumut menyebutkan,  tahun 2020, pertumbuhan ekonomi terkontraksi 1,07% dari capaian tahun 2019 sebesar 5,22%. 

“Dari sisi produksi, kontraksi tertinggi dialami oleh lapangan usaha transportasi dan pergudangan sebesar 12,77%, sementara dari sisi pengeluaran, kontraksi tertinggi dialami oleh komponen ekspor barang dan jasa sebesar 10,36%,” ujar Kepala BPS Sumut, Syech Suhaimi dalam paparannya, Jumat (5/2/2021), di Medan. 

Syech mengatakan, berdasarkan sumber pertumbuhan ekonomi Sumut tahun 2020, sumber pertumbuhan tertinggi berasal dari lapangan usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan sebesar 0,48%. Diikuti informasi dan komunikasi sebesar 0,18%. Real Estate  0,07%, dan jasa keuangan  0,04%. 

Sementara sumber pertumbuhan ekonomi Sumut dari lapangan usaha lainnya, kata dia, mengalami kontraksi sebesar 1,84%. 

“Kalau dilihat dari struktur PDRB Sumut, menurut lapangan usaha atas dasar harga berlaku pada tahun 2020, perekonomian Sumut masih didominasi oleh lapangan usaha utama, yaitu, pertanian, kehutanan, dan perikanan (21,33%). Industri pengolahan (19,29%), perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor (18,88%) serta konstruksi (13,59%),” kata Syech. 

Dijelaskannya, jika dilihat ekonomi Sumut  triwulan IV 2020 dibanding triwulan IV-2019, maka mengalami kontraksi sebesar 2,94% (y-on-y). Dari sisi produksi, kontraksi tertinggi dialami oleh lapangan usaha transportasi dan pergudangan sebesar 16,93%. 

Dari sisi pengeluaran, kontraksi tertinggi dialami oleh komponen ekspor barang dan jasa sebesar 15,12%. 

“Tetapi jika dibandingkan triwulan III tahun 2020, ada pertumbuhan 0,05%, karena dipengaruhi adanya pilkada Kota Medan dan adanya perayaan Natal dan Tahun Baru," tambahnya.

Secara nasional, pertumbuhan ekonomi terkontraksi 2,07%. * (ika)