Warga melintas di Jalan KL Yos Sudarso yang masih terendam air, Sabtu (19/11/2022). Akibat hujan yang mengguyur Kota Medan pada Jumat (18/11/2022) malam, sebanyak 16 kelurahan di 9 kecamatan terdampak banjir.suaratani.com-istSuaraTani.com – Medan| Sebanyak 16 kelurahan di 9 kecamatan di Kota Medan terdampak banjir setelah hujan dengan intensitas tinggi turun pada Jumat (18/11/2022) malam sejak pukul 19.30 WIB.
Akibat banjir, sejumlah warga di Jalan Perjuangan Kecamatan Medan Sunggal terpaksa mengungsi ke Masjid Al Huda.
Kepala BPBD Kota Medan, H. M. Husni, menjelaskan, banjir terjadi dipicu cuaca ekstrim dan tingginya intensitas hujan di hulu sungai yang bermuara ke Kota Medan. Kondisi itu, imbuhnya, menyebabkan kawasan yang dilintasi sungai menjadi banjir.
"Selain di Jakan Perjuangan, ada beberapa titik yang menjadi konsentrasi evakuasi yakni, Kelurahan Hamdan, Aur dan Badur serta Perumahan Bumi Asri," jelas Husni.
Selanjutnya Husni menjelaskan, warga yang dievakuasi di Jalan Perjuangan ditempatkan di Masjid Al Huda Lingkungan XIII. Saat ini, jelasnya, ada 31 warga yang ditampung di masjid tersebut dengan perincian bayi 2 orang, anak-anak 7 orang, dewasa laki-laki 4 orang dan dewasa perempuan 18 orang.
Hingga Sabtu (19/11/2022) pagi, sejumlah ruas jalan masih digenangi air meski sudah bisa dilalui. Jalan yang masih digenangi air terlihat di Jalan KL Yos Sudarso, Jalan Ngumban Surbakti.
Sebelumnya Wali Kota Bobby Nasution, menyebutkan jika banjir yang terjadi kali ini dikarenakan sungai yang dangkal dan drainase.
Untuk itu Pemko Medan terus berkoordinasi dengan Pemerintah Sumut dan Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera II selaku pihak yang berwenang dalam penanganan sungai agar melakukan normalisasi.
"Kami mendorong untuk dilakukannya normalisasi sungai. Dengan demikian jika di gunung hujan, maka ketinggian air tidak seperti ini lagi. Artinya, jika ketinggian air sungai dapat kita kontrol dengan baik, otomatis aliran drainase bisa lebih cepat," paparnya. (wulandari)
