Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

2.481,75 Hektare Tanaman Padi di Sumut Terkena Banjir, 423,26 Hektare Puso

Kondisi lahan sawah yang terendam banjir akibat hujan deras di Desa Aras Panjang, Kecamatan Dolok Masihul 17 November 2021. suaratani.com - ist  

SuaraTani.com – Medan| Kerusakan tanaman padi sawah akibat dampak perubahan iklim (DPI) banjir di Provinsi Sumatera Utara (Sumut), periode 1-15 November 2021 mencapai 2.481,75 hektare dan yang mengalami puso berkisar 423,26 hektare. 

Luas tanaman padi sawah yang terdampak banjir tersebut menurut Kepala UPT Perlindungan Tanaman Pangan dan Hortikultura (PTPH) Sumut, Marino berada di sejumlah kabupaten/kota di Sumut.

Namun, kabupaten yang paling terdampak menurut Marino, adalah Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai) dengan luas terkena berkisar 1.241 hektare dan yang puso seluas 367 hektare.

Di Sergai, kata Marino, ada tujuh kecamatan yang terkena banjir, yakni Kecamatan Sei Rampah yang terkena seluas 224,5 hektare dan yang puso 195 hektare. Sei Bamban 33 hektare, Perbaungan 497 hektare dan puso empat hektare. 

Kecamatan Pantai Cermin yang terkena 286 hektare dan yang puso 115,5 hektare, Teluk Menkudu 91 hektare dan puso 10 hektare. Kemudian, Kecamatan Tebingtinggi 65 hektare dan yang puso 6,5 hektare dan Kecamatan Tanjung Beringin berkisar 50 hektare.

“Untuk Kabupaten Deliserdang, luas tanaman padi sawah yang terkena banjir itu ada berkisar 515 hektare dan tidak ada yang puso,” kata Marino kepada SuaraTani.com, Kamis (18/11/2021), di Medan.

Adapun kecamatan yang terkena banjir di Kabupaten Deliserdang, meliputi Kecamatan Pantai Labu berkisar 320 hektare, Percut Sei Tuan 60 hektare, Beringin 20 hektare, Lubukpakam 35 hektare, Batang Kuis lima hektare, Labuhan Deli 40 hektare dan Kecamatan Hamparan Perak 515 hektare.

Selanjutnya, kata Marino, di Kabupaten Batubara tanaman padi sawah yang terkena banjir seluas 189,1 hektare di Kecamatan Air Putih, di Kabupaten Labuhanbatu Utara 217 hektare yang berada di Kecamatan Kualuh Hilir.

Kemudian, di Kabupaten Tapanuli Selatan berkisar 26,75 hektare dan puso 0,76 hektare. Nias Barat satu hektare, Karo 202 hektare, Labuhanbatu 11 hektare, dan Kota Tebingtinggi berkisar 78,9 hektare dan yang puso 55,5 hektare.

“Di luar jumlah itu, kerusakan yang sama juga terjadi pada tanaman padi sawah yang masih berada di persemaian yakni 281,6 hektare dan yang puso 89,6 hektare, yang berada di Kabupaten Sergai dan Labuhanbatu. Jadi, yang 2.481,75 hektare tadi itu merupakan tanaman padi sawah  dengan umur tanam mulai satu hari hingga berumur 45 hari setelah tanam,” kata Marino. 

Selain tanaman padi sawah, kata Marino, ada juga tanaman jagung yang terkena banjir yakni di Kota Tebingtinggi seluas dua hektare dan yang puso 1,94 hektare.

“Tanaman padi sawah yang mengalami puso kita beri bantuan berupa benih padi dan sebagian sudah kita salurkan ke petani,” kata Marino. * (junita sianturi)