Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Inovasi Teknologi Tingkatkan Mutu dan Harga Teh Pekebun

Ifah, pemilik Arafah Asia Arinaya bersama Mentan  Syahrul Yasin Limpo memperlihatkan olahan teh menggunakan dehidrator. suaratani.com - ist

SuaraTani.com - Bandung| Terinspirasi dari keluh kesah para pekebun saat pasca panen teh, Ifah, selaku pemilik Arafah Asia Arinaya, mengungkapkan bahwa salah satu inovasi pertanian, yakni dehidrator sangat membantu pekebun. 

"Dehidrator merupakan alat untuk mengeringkan. Solusi inilah yang diharapkan para pekebun di hulu, bagaimana teknologi dapat mengangkat harga yang bagus," ujar Ifah dalam pernyataannya yang dikutip di Web Ditjenbun Kementan, Rabu (4/5/2022), di Bandung.  

Menurutnya, mesin yang dirangkai oleh anak bangsa khususnya ITB ini sangat membantu para petani teh.

"Mari kita dukung selalu karya anak bangsa menghasilkan teknologi-teknologi pertanian yang bermanfaat bagi masyarakat Indonesia khususnya dalam hal ini para pekebun, sehingga dapat meningkatkan mutu komoditas maupun hasil olahan pertanian termasuk perkebunan," katanya.

Dijelaskannya, Arafah sendiri telah menggunakan inovasi ini sejak 2018, terutama dalam pembuatan teh putih, teh rempah, teh bunga maupun teh buah. Biasanya, harga teh hijau semula Rp200.000 per kg tetapi kalau sudah menjadi teh buah, teh rempah dan teh bunga yang prosesnya memakai mesin dehidrator tersebut maka harganya menjadi Rp500.000 per kg. 

"Permintaan pasar pun meningkat terutama untuk ekspor, pameran-pameran dan temu bisnis, salah satunya akan ditampilkan pada acara pengadaan barang dan jasa pemerintah, di Smesco, mulai dari  15 hingga 21 Mei 2022 mendatang," sebutnya.

Setelah menggunakan inovasi ini, Ifah mengakui, para pekebun merasakan manfaatnya dimana hasil pascapanen teh menjadi lebih baik, dari segi kualitas maupun harga. 

"Terbukti telah memberikan pengaruh besar atau berdampak positif terhadap kualitas teh milik kami, serta terjadi peningkatan pendapatan para pekebun teh. Semoga dengan adanya mesin ini dapat bermanfaat, menjadi solusi terbaik bagi para pekebun dan dapat meningkatkan hasil olahan komoditas teh yang berkualitas mutu baik, bernilai tambah dan berdaya saing. Semoga hasil olahan komoditas teh Indonesia semakin diminati, dikenal dan melejit di pasar global,” ujar Ifah.

Hal ini sejalan dengan arahan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) yang meminta seluruh jajaran lingkup Kementan  termasuk Ditjen Perkebunan agar terus membina para petani dan mendorong inovasi pertanian yang mampu membantu menjaga mempertahankan dan menghasilkan olahan pertanian termasuk perkebunan yang unggul, bermutu baik, bernilai tambah dan berdaya saing.

Menurut Mentan, sektor pertanian akan semakin kuat jika didukung oleh riset dan inovasi yang berkelanjutan. Pembangunan pertanian termasuk perkebunan, kedepannya harus semakin berbasis riset dan teknologi yang lebih kreatif dan maju. 

Mentan sangat mengapresiasi upaya kerja keras para pekebun, peneliti, karya anak bangsa, dan jajaran lingkup Kementan serta para pelaku usaha pertanian terkait yang terus berupaya mendorong membantu petani meningkatkan hasil pertanian yang lebih baik lagi.

Pada kesempatan yang berbeda, Plt Dirjen Perkebunan, Ali Jamil, mengatakan bahwa hasil berbagai inovasi pertanian diharapkan semakin memberikan banyak manfaat dan berdampak positif bagi pendapatan para petani maupun pekebun seluruh Indonesia.

Inovasi dan teknologi ini, lanjut Ali Jamil, merupakan salah satu pencapaian untuk memenuhi standar mutu teh sesuai ketentuan yang berlaku, sehingga produk-produk teh ini dapat lebih diterima di pasar global, dan menunjang peningkatan ekspor teh Indonesia, sebagai bentuk upaya dalam mengakselerasi program Gratieks Kementan. * (putri)