Ticker

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Tangani Kasus Hepatitis Akut, RSUP Haji Adam Malik Bentuk Tim dan Siapkan 15 Ruangan

Direktur Utama RSUP HAM, Zainal Safri didampingi Ketua Tim Penanganan Pasien Hepatitis Akut Unknown RSUP H.Adam Malik, dr. Ade Rachmat Yudiyanto, M.Ked(Ped), Sp.A(K), saat memberikan penjelasan terkait penanganan pasien hepatitis akut yang belum diketahui penyebabnya, Selasa (10/5/2022).suaratani.com-ist

SuaraTani.com – Medan| Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Haji Adam Malik (HAM) membentuk tim khusus untuk penanganan pasien diduga terpapar virus Hepatitis Akut. 

Direktur Utama RSUP HAM, dr.Zainal Safri mengatakan, tim yang dibentuk ini  sejalan dengan tim yang dibentuk Gubernur Edy Rahmayadi. 

“Tim yang dibentuk Pak Gubernur itu diketuai dr. Ade yang kebetulan juga bertugas di Adam Malik. Karena itu kita juga  bentuk tim agar penangannya lebih sempurna,” ujar Zainal Safri kepada wartawan, Selasa (10/5/2022).

Selain itu kata Zainal, pihaknya akan menyiapkan 15 ruangan khusus untuk pasien yang diduga terpapar  sebagai bentuk antisipasi jika terjadi peningkatan. Saat ini, pihak rumah sakit memanfaatkan kamar yang ada di ruang PICU.

“Karena seperti keterangan beberapa ahli, penularan virus ini tidak seperti Covid-19. Virus ini kan penularannya lewat oral atau lewat makanan yang lebih memungkinkan,” katanya. 

Pada kesempatan yang sama, Ketua Tim Penanganan Pasien Hepatitis Akut Unknown RSUP H.Adam Malik, dr. Ade Rachmat Yudiyanto, M.Ked(Ped), Sp.A(K), mengatakan, saat ini ada satu pasien yang diduga terpapar virus Hepatitis Akut yang dirawat di RSUP HAM. 

Pasien berjenis kelamin perempuan yang baru berusia 8 bulan tersebut dirawat di RSUP HAM sejak 7 Mei setelah dirujuk dari RS Elisabeth Medan yang sebelumnya juga dirujuk dari Rumah Sakit Grand Medistra Lubuk Pakam. 

“Sejauh ini kondisinya memenuhi kriteria Kemenkes terkait virus Hepatitis Akut, dan ditambah dengan data pendukung SGPT yang meningkat dari 500, sehingga kasus ini kita anggap sebagai probable dan saat ini kita masih investigasi. Maknanya adalah bahwa kita tidak langsung memastikan bahwa ini berhubungan dengan Hepatitis Akut yang tidak kita ketahui tadi,” kata Ade.

Dilanjutkannya, saat ini kondisi pasien secara klinis dilaporkan ada sedikit perburukan dari saat diterima di tanggal 7 Mei lalu, dikarenakan pada saat diterima, kuning yang ada di tubuh pasien belum terlalu menonjol, tetapi pada Senin (9/5/2022) kemarin kuningnya sudah semakin berat.

Karena ini sifatnya Hepatitis Akut yang tidak diketahui penyebabnya, ada panel virus yang harus memang harus diperiksa sesuai dengan aturan yang disyaratkan Kemenkes, salah satunya adalah pemeriksaan Adenovirus 41. 

“Dan Adenovirus 41 ini lah yang kita koordinasikan untuk dikirim samplingnya ke Jakarta, dan saat ini sudah dikirim ke Jakarta. Dari informasi yang diterima, lab yang sudah ditunjuk membutuhkan waktu 14 hari, tetapi untuk berapa lama  hasil bisa diterima, itu yang belum bisa kami pastikan,” tambahnya. 

Secara terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumut, Ismail Lubis mengatakan, satu orang anak meninggal dunia diduga karena terjangkit hepatitis akut.

satu anak suspek hepatitis akut itu meninggal dunia di Rumah Sakit Elisabeth Medan setelah menjalani perawatan dengan gejala berat.

Ismail menjelaskan, anak yang meninggal tersebut berusia dua tahun berasal dari Kota Medan. Pasien masuk ke rumah sakit dengan gejala mual, muntah, demam, dan matanya sudah menguning, serta kehilangan kesadaran. Namun untuk memastikan bahwa pasien terjangkit hepatitis, harus dilakukan pemeriksaan spesimen di Jakarta.

“Pagi ini kita akan bawa spesimennya ke Universitas Indonesia. Karena di sana memeriksanya,” ujarnya dalam dialog di RRI Medan, Selasa (10/5/2022). *(ika)